Wilma Herdian mengetuk pintu ruang Rudi Setiawan di lantai 3. Rudi Setiawan langsung menyuruhnya masuk.
"Wilma bikin reservasi ke Pangkal Pinang untuk sebelas orang?" tanya Rudi Setiawan to the point.
Wilma Herdian mengangguk. "Iya, Pak. Apa ada yang salah, Pak?" tanya Wilma Herdian ragu-ragu, sambil mengingat-ingat apakah ada prosedur yang terlewatkan oleh Wilma Herdian saat membuatkan reservasi.
"Nggak, sih, hanya saja, itu, kan, reservasi khusus. Segera keluarkan tiketnya, Wil." Kemudian, Rudi Setiawan mengangkat telepon yang baru saja berdering sekali.
Dari jawaban yang didengar Wilma Herdian, sepertinya itu telepon dari grup Pangkal Pinang-Tanjung Pinang. Karena Wilma Herdian mendengar, Rudi Setiawan menyebut reservasi sebelas orang ke Pangkal Pinang akan segera dikeluarkan tiketnya.
Rudi Setiawan menutup teleponnya dan kembali fokusnya kepada Wilma Herdian. "Jadi, William benar-benar serius, Wil? Kamu udah pikirin baik-baik?"
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com