"Yang semalam ...," Andi Nugraha terdengar ragu-ragu untuk meneruskan.
"Apalagi yang mau dibicarain, Kak?" Wilma Herdian mengembalikan helm cadangan Andi Nugraha dengan kasar.
"Kakak, kan, udah tau, Wilma dan pak William gak ada hubungan apa-apa. Kenapa Kak Andi jadi marah?" Terdengar isak tangis dari mulut Wilma Herdian.
Spontan Andi Nugraha menarik tubuh Wilma Herdian dan memeluknya. Tubuh mungil Wilma Herdian di dalam dekapan Andi Nugraha yang tinggi besar, seolah bak pengawal yang melindungi tuan putrinya.
"Iya, maafin kak Andi, Wil. Kak Andi salah." Andi Nugraha mengurai pelukannya dan merangkum kedua pipi Wilma Herdian. Menghapus air matanya yang masih terus turun.
Ada rasa sesak di dada Andi Nugraha melihat Wilma Herdian menangis seperti ini. Karena dirinya yang tidak bisa mengendalikan emosinya. Wilma Herdian tampak begitu rapuh hari ini.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com