Jelang malam, Wilma Herdian membantu ibunya untuk menyiapkan bahan-bahan yang akan dimasak untuk sarapan besok pagi.
Potongan kubis, wortel, jamur kuping, putren—jagung yang dipanen saat masih muda, kembang kol, dan beberapa bumbu lainnya, sudah siap tersedia di masing-masing wadah. Wilma Herdian menyimpannya di kulkas agar tidak cepat layu.
Tepat pukul enam petang lebih tiga puluh menit, terdengar suara mobil di luar, berhenti tepat di depan rumah Wilma Herdian.
Arka Herdian yang penasaran, mengintip dari balik curtain. Siapa gerangan yang berhenti tepat di rumah mereka. Apakah tamu tetangga, atau tamu mereka. Layla Herdian, mengikuti jejak kakaknya.
"Siapa itu, Kak?" tanya Layla Herdian, saat melihat sosok asing keluar dari mobilnya, dan sepertinya berjalan menuju rumah mereka. Menanti di balik pagar rumah.
"Sepertinya orang yang kemarin kasih ponsel untuk kak Wilma," gumam Arka Herdian, setelah melihat sosok pria yang lain, yang membukakan pintu pagar rumah mereka.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com