-POV Nayla-
Gue dan Setyo cuma ngangguk, ngikut ajalah. Dia bosnya.
Gue bahkan sempat tertidur di dalam mobil, hingga pas bangun, semua di tengah malam, masih dalam perjalanan.
"Lho, apa kita belum sampai?" tanya gue panik.
"Tenang aja, Nayla. Kita udah jalan menuju Yogyakarta. Semua barang-barang sudah kami pindahkan ke mobil. Kunci paviliun kamu pun juga udah diambil dari dalam tas itu. Maaf ya, si Bos tadi nggak enak bangunin, makanya ambil dari dalam tas kamu, tanpa permisi."
Gue ngangguk aja. Nggak apa-apa, yang penting tidur gue nggak keganggu.
Rintik hujan mulai membasahi bumi. Semakin kami melaju, kian deras hujan yang turun. Mas Setyo tampak mulai mengantuk.
"Yo, apa kamu masih kuat? Kalau tidak, ayo gantian. Saya sudah sempat tidur beberapa saat tadi."
Reza pun ternyata memperhatikan. Setyo tak mampu menahan gejolak kantuk itu, hingga akhirnya ia pun memutuskan untuk menyetujui berpindah posisi ke belakang.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com