Lenny mengetuk pintu berwarna cokelat itu, tidak ada sahutan dari dalam. Gadis itu mencoba mengetuk sekali lagi, namun tetap tidak ada sahutan. Refleks, ditempelkannya daun telinga di pintu, tapi dia tak mendengar suara apa-apa.
"Tidur kalik ya?!" Gumam Lenny. Gadis itu akhirnya memutuskan untuk membuka sendiri pintunya dan langsung masuk ke dalam kamar. Sebodo amat deh nanti kalau dibilang gak sopan, kan apa yang dimiliki suami dimiliki dia juga. Jadi kamar Reyhan adalah kamar Lenny juga!
Berbekal prinsip dari Maminya itulah, Lenny memutuskan masuk. Ternyata pintunya memang tidak dikunci. Gadis itu membuka dengan pelan, dan langsung ditutup lagi pintunya dengan pelan pula. Udah kayak lagi maling aja gayanya.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com