Suara Hu Ya yang muncul dari ponsel Tails terdengar sangat halus dan lembut, langsung menyinari hatinya seperti matahari.
"Kak Hu Ya, dengarkan aku. Hantu itu bersembunyi di dalam printer. Dia menyeretku ke dalam lubang yang dapat kau lihat saat printer itu dipindahkan."
"Oke. Jangan khawatir, kita akan segera bertemu."
Mendengar suara di ujung ponsel, Tails masih merasa khawatir. "Kau harus mengambil koridor kiri! Ketika aku baru saja keluar dari terowongan, suara roda muncul dari belakangku. Aku tidak punya waktu untuk berpikir dan hanya berlari ke arah acak. Aku baru berani menelponmu setelah suara itu menghilang."
"Kami datang. Teruslah bergerak maju. Jangan takut. Jangan menutup panggilan." Suara Hu Ya terus terdengar dari seberang ponsel seperti kakak yang baik hati dan sabar. Dengan ditemani Hu Ya, Tails kembali merasa hidup, dan berjalan lebih jauh ke dalam kegelapan.
...
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com