webnovel

Apartemen Fu An

Redakteur: Wave Literature

Dari sudut pandang orang asing, Wang Qi tampak terlalu gigih mengusir penghuni baru apartemen. Karena itu, Chen Ge tidak menjanjikan apa pun pada lelaki itu; lagipula, setelah mendengarkan cerita Wang Qi, ia curiga pria itu menyembunyikan sesuatu.

"Aku sudah memberitahumu semua yang aku tahu, dan masih ada waktu untuk pergi dari tempat ini. Ketika jam menunjukkan pukul dua belas, tempat ini akan menjadi tempat yang menakutkan." Setelah mengatakan itu, Wang Qi menyeka debu dari pakaiannya dan berbalik untuk pergi.

Bayangan Wang Qi belum sepenuhnya menghilang dari pandangan Chen Ge ketika ia mengingat kembali tujuan awalnya. Ia berniat mengumpulkan informasi dari para penyewa apartemen tentang tempat ini. Sekarang, ia malah berakhir dengan lebih banyak pertanyaan di benaknya.

Pria itu memiliki sikap yang aneh, tapi ia belum bisa memastikan apakah ia benar-benar gila atau tidak. Chen Ge merasa tidak nyaman ketika mengingat mata suram Wang Qi yang tidak fokus selama percakapan mereka. Rasa sakit dan kelelahan di mata pria itu tidak dapat disembunyikan. Ia terlihat sangat mencintai tunangannya.

Saat Chen Ge berjalan kembali menuju kamarnya, ia berhenti untuk beberapa saat ketika ia melewati kamar wanita di lantai pertama. Walaupun agak ragu, ia tetap mengetuk pintu kamar wanita tersebut.

"Hei, penghuni baru!" Pintu kamar wanita itu tetap tidak bergeming, tetapi, pintu kamar yang berada di depan kamar wanita itu terbuka keras dan membuat Chen Ge terkejut. Seorang pria kurus bersandar di pintu yang terbuka itu. Dia tampak berusia tiga puluhan, dengan penampilan yang sangat berantakan. Jenggotnya hampir menyatu dengan rambutnya, dan punggung tangannya memiliki tato bunga peony.

"Siapa kau?" Chen Ge berbalik dengan khawatir.

"Pria yang menyebarkan selebaran orang hilang di sekitar sini bahkan tidak tinggal di sini, pasti ada sesuatu yang salah tentang dirinya." Pria kurus itu menunjuk ke pelipisnya. "Jangan percaya apapun yang dikatakannya, dan cobalah untuk tidak terlalu dekat dengannya."

Ini pertama kalinya Chen Ge melihat pria itu, dan meskipun penampilan pria itu berantakan dan aneh, sikap pria itu paling normal dari semua orang yang ditemuinya di apartemen itu. "Mungkin ia bersikap aneh karena kehilangan tunangannya."

"Apakah dia berkata tunangannya menghilang di sekitar apartemen ini?"

"Ya."

"Apakah dia berkata bahwa dia menerima informasi itu dari polisi karena itu ia mencari tunangannya di sini?"

"Ya."

Pria itu terkekeh kemudian berkata, "Aku sudah tinggal di sini sejak sembilan bulan yang lalu, dan tidak pernah melihat polisi datang ke tempat ini. Orang gila itu berbohong kepadamu; Aku yakin kau tidak percaya semua perkataannya tentang hantu, kan? "

Dia mengeluarkan sebatang rokok dan menyelipkannya di bibirnya. "Tidak ada hantu di dunia ini! Paling-paling, itu adalah lelucon seseorang. Lagipula, sekarang sudah larut, sebaiknya kau kembali ke kamarmu."

Chen Ge berterima kasih pada pria itu dan berbalik pergi. Ketika menaiki tangga, dia kembali merenung. Salah satu dari mereka berbohong, tetapi siapa?

Karena tersesat dalam pikirannya, Chen Ge tidak menyadari bahwa dia telah berjalan ke lantai tiga. Angka yang pudar dicetak di sudut dinding, dan lampu aktivasi suara di atas kepalanya berkedip-kedip. Chen Ge melihat ke koridor panjang dan menyadari seluruh lantai ini berada dalam kondisi rusak total. Lantainya dipenuhi kotoran, dan bekas terbakar ditemukan di seluruh tempat. Lapisan dinding mengelupas, dan di balik lapisan dinding tersebut terlihat garis-garis yang tampak seperti retakan yang besar.

Mengapa mereka tidak memperbaiki lantai ini? Kekurangan anggaran, atau ada alasan lain yang lebih menyeramkan?

Lampu aktivasi suara segera padam, dan Chen Ge tenggelam dalam kegelapan. Karena pekerjaannya di Rumah Hantu, ia terbiasa bekerja dalam kegelapan. Kegelapan tidak membuatnya gelisah. Ia mengeluarkan ponselnya dan hendak menyalakan lampu senter ketika dia melihat bayangan berlari melewati koridor yang gelap.

"Siapa itu?"Cahaya dari senter itu menerangi lantai tiga, tetapi tidak ada apa-apa di sana. Chen Ge akan mencari tahu asal suara itu. Namun, ia kemudian mendengar langkah kaki sedang menaiki tangga.

Apakah itu pemiliknya? Jika ia ditemukan oleh si pemilik apartemen sedang berkeliaran di lantai tiga, dia mungkin akan diusir dari tempat itu. Chen Ge lalu mengantongi ponselnya, dan diam-diam menuruni tangga menuju lantai dua.

Ketika berbelok di tikungan tangga, Chen Ge melihat seorang pria gemuk dan pendek keluar dari sebuah kamar di lantai dua sambil memegang baskom. Pria itu sedang menyenandungkan lagu gembira, tetapi ketika melihat Chen Ge, wajahnya berubah pucat, dan dia segera lari dari tempat itu.

Apa yang terjadi? Apa aku terlihat menakutkan? Setelah kembali ke kamarnya, Chen Ge berbaring di tempat tidur, memeluk ranselnya. Rasanya tidak ada orang normal di apartemen ini; mereka semua bisa saja merupakan pihak yang bertanggung jawab atas pembunuhan di tempat ini.

Chen Ge bangun dari posisi tidurnya sambil memikirkan kata-kata tersebut. Tunggu sebentar, misi ini menyuruhku menemukan pihak yang bertanggung jawab, tetapi istilah 'pihak' bisa tunggal dan jamak! Mungkinkah ada lebih dari satu pembunuh? Lagi pula, jika memang terjadi lebih dari satu pembunuhan, kemungkinan adanya beberapa pembunuh di tempat ini akan meningkat secara drastis. Aku perlu mendapatkan informasi lebih banyak lagi tentang kasus dari tahun lalu itu.

Chen Ge mengeluarkan ponselnya. Pembicaraannya dengan Wang Qi memang memberikannya informasi penting. Sekarang, ia mengetahui bahwa sebelum menjadi Apartemen Ping An, tempat ini disebut Apartemen Fu An.

Dia mengetik Jiujiang Apartment Fu An di laman pencarian, dan beberapa saat kemudian, banyak berita utama yang menyeramkan muncul di layar ponselnya.

"Sebuah keluarga beranggotakan empat orang dibunuh secara brutal! Pembunuhnya menghilang tanpa jejak!"

"Kecelakaan atau pembunuhan? Kebenaran dari api yang meruntuhkan Apartemen Fu An."

"Kasus di dalam kasus, mayat yang disembunyikan di dalam gedung ditemukan!"

Membaca informasi tentang Apartemen Fu An, Chen Ge mulai merasa seluruh tubuhnya membeku. Pembunuhan memang benar-benar terjadi, dan saat ini, ia tinggal di TKP pembunuhan itu.

Lima tahun lalu, seorang tetangga melihat asap membumbung dari Apartemen Fu An, jadi dia memanggil pemadam kebakaran. Petugas pemadam kebakaran segera memadamkan api dan mulai menyelidiki sumber api serta memeriksa tingkat kerusakan.

Awalnya, mereka mengira ini akan menjadi kasus kecelakaan kebakaran lain nya, tetapi ketika penyelidikan lanjutan dilakukan, banyak bukti aneh mulai muncul.

Dinding semennya retak, keretakan pada kaca terlihat jelas, dan kabut menghitamkan langit-langit apartemen tersebut; Hal ini membuktikan bahwa suhu api sangat tinggi, dan api itu menyebar dengan sangat cepat.

Ada beberapa kemungkinan lokasi awal kemunculan api di gedung itu, dan semua tempat tersebut berjauhan satu sama lain, yang merupakan tipikal kasus pembakaran secara sengaja.

Oleh karena itu, sifat penyelidikan kemudian berubah. Setelah polisi menyelidiki kasus ini, mereka menemukan empat mayat terbakar di antara puing-puing api. Mereka yakin keempat mayat ini adalah satu keluarga yang mengoperasikan apartemen tersebut.

Kasus ini sangat menggemparkan waktu itu. Polisi berusaha sebaik mungkin menyelesaikannya, tetapi api telah menghancurkan sebagian besar bukti. Mereka menyisir tempat itu tetapi tidak bisa menemukan keberadaan orang kelima, apalagi menangkap pelaku pembakaran.

Apartemen itu ditutup selama setahun penuh, setelah kepemilikan tanah itu diserahkan kepada ayah pemiliknya, saat itulah Apartment Fu An berubah menjadi Apartemen Ping An.

Empat anggota keluarga dibakar sampai mati, dan pelakunya masih belum ditangkap. Tidak heran orang mengatakan tempat ini berhantu. Setelah mengetahui lebih banyak tentang kasus ini, Chen Ge merasa sedikit lebih tenang karena setidaknya dia tahu apa yang dia hadapi.

Sebuah detail yang aneh pada laporan itu benar-benar mengusiknya. Semua artikel mengatakan bahwa pada saat meninggal, pemilik apartemen berusia 41 tahun. Apartemen itu kemudian diwariskan pada ayahnya, dan secara teoritis dan logis, seharusnya sudah berusia 60-an atau 70-an.