Dalam sekejap, Chen Ge dikelilingi oleh beberapa bayangan. Ekspresi mereka beragam; ada yang penasaran, kasar, licik, dan ketakutan. Para arwah memenuhi halaman, dan rumah tua itu menjadi beberapa kali lebih menakutkan daripada sebelumnya!
Chen Ge menyimpan kembali komiknya dan menunjuk si pengantin pria. Situasi berubah saat bayangan mengelilingi pria malang itu. "Sudah waktunya makan malam."
Chen Ge mengangkat palunya dan melesat ke depan. Pertarungan tersebut tidak adil sejak awal. Walaupun si pengantin pria sedikit lebih kuat dari arwah biasa, ia tidak bisa melawan arwah sebanyak itu. Luka di tubuhnya semakin banyak, dan tubuhnya mulai memudar. Ketika hampir mencapai batasnya, ia mencoba bergerak ke arah si pengantin wanita seperti sedang berusaha meminta pertolongan.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com