Hallo semuanya... Saya adalah pendatang baru di Webnovel. Dan ini adalah tulisan pertamaku, ma'af kalau masih banyak kesalahannya. Baik dalam perkataan ataupun dalam penulisan kalimatnya,
Dalam cerita ini Saya akan menceritakan tentang seorang perempuan yang bernama Cempaka.
Setelah selama lebih dari tujuh tahun Cempaka hidup dalam kesendirian.
Karena pernikahan pertamanya yang gagal Karena ternyata laki-laki yang dia nikahi itu sudah punya seorang isteri.
Hatinya sangat hancur setelah mengetahui siapa sebenarnya laki-laki yang di nikahinya itu.
Dalam kesendirian selama bertahun-tahun. Sudah dua kali Cempaka hendak melangsungkan pernikahan. Namun, selalu menemui kegagalan dan kegagalan.
Hingga suatu saat, entah apa yang membuat dia tertarik oleh laki-laki duda yang beranak tiga itu.
Yang jelas dia bersedia ketika sang duda itu hendak menikahinya.
Pernikahan yang sangat sederhanapun di langsungkannya.
Tanpa kehadiran ibu mertuanya.
Begitu pula waktu Cempaka melahirkan anak pertamanya.
Mertuanya tidak datang untuk menengoknya dan juga bayinya, cucunya.
Setelah bayinya berusia delapan bulan, Cempaka dan Angga beserta bayinya pindah ke suatu daerah dengan mengontrak rumah.
Selama delapan tahun merantau, Cempaka masih ngontrak, belum punya rumah sendiri.
Keadaan ini menjad bahan hinaan bagi adiknya yang sudah punya rumah sendiri.
"Kerjaannya hanya mengontrak rumah saja, kapan punya rumah sendiri?" Pertanyaan itu yang membuat Cempaka merasa tertekan.
Setelah kedua orangtuanya meninggal, Cempaka di rayu supaya mau menempati rumah peninggalan Orangtuanya bersama kedua adiknya.
Diapun akhirnya mau menempati rumah itu. Dua minggu setelah dia menempati rumah itu, dia mendapat teror melalui telpon.
"Akhirnya si sengsara, si melarat yang punya suami tua dan miskin serta kere itu telah kembali ke rumah orangtuanya lagi. Dasar si pembawa sial, kemanapun pergi, pindah kemanapun tetap saja sengsara ha... Ha... Ha..." Suara perempuan misterius dari sebrang sana.
Selama dua tahun lebih, tak pernah di tegur sapa oleh adiknya.
Sekalinya dia yang menegurnya, tak pernah adiknya mau menjawabnya.
Karena kemiskinannya itu, dia kerap di hina oleh saudaranya sendiri.
Walau hidup berhimpitan dengan saudara sendiri. Namun, kenyataannya serasa hidup di tengah-tengah orang yang tidak di kenalnya.
Apalagi setelah dia membongkar perselingkuhan adik iparnya.
Adiknya sendiri bukannya berterima kasih. Tetapi malah memusuhinya.
Beberapa tahun tinggal di rumah orangtuanya, berhimpitan dengan saudaranya, sungguh membuat Cempaka tidak merasa betah.
Begitu pula dengan Anak semata wayangnya. Dia sudah uring-uringan karena merasa tidak betah.
Dia tidak punya teman bermain walau hidup berada dalam lingkungan saudara.
Suaminya Cempaka juga merasakan hal yang sama. Apalagi setelah dia mengetahui bahwa ada adik iparnya yang mengatakan bahwa pekerjaannya itu haram.
Dengan sekuat tenaga dia berusaha agar bisa mengumpulkan uang untuk pindah dari rumah itu.
Usaha konveksi yang dirintisnya mengalami kegagalan dan merugi.
Angga menganggur lagi.
Tidak ada penghasilan lagi.
Kadang makan kadang tidak, sudah jadi santapan hariannya.
Bagaimana kisah selanjutnya?
Mampukah Cempaka dan keluarga kecilnya itu pindah dari tempat itu?...
Mampukah Cempaka dan Angga membuat Melati, anak semata wayangnya itu bahagia, dengan membawanya pindah ke lingkungan yang nyaman dengan tetangga yang harmonis?
Ikuti kisah selanjutnya...
Selamat membaca.
Semoga kalian semua suka dengan ceritaku ini.
Sebelum membaca tolong Subscribe, follow dan like ceritaku ini...
Terimakasih 🙏🙏🙏
Selamat membaca!
Semoga kalian suka.