webnovel

Terbelenggu

PERINGATAN RECOMMENDED VOL-3 Hi semuanya, untuk kalian yang sudah baca Terbelenggu dari Vol 1 dan 2 nah kali ini saya hadirkan Vol 3 yang lebih menarik dari Vol-1 dan 2. Kisah Sera Ditha dan Hans Pratama orang tua dari Adamson Peter. Kisah cinta yang di halangi status dan kasta, bagaimana sih sebenarnya perjuangan mereka? Nantikan dengan baca novel ini ya. Khusus untuk Dewasa 18+ jika di bawah 18 tidak di ijinkan baca!!!!

12Imelda · Teenager
Zu wenig Bewertungen
325 Chs

Cinta, Ego, dan kesalah pahaman.

Setelah semua yang aku alami aku baru sadar bahwa cinta akan jadi rumit jika kita tidak berani memperjuangkannya. Cinta akan jadi bahaya jika kita tak mampu mengimbangi nya. Sejak kematian Sera aku terus menyalahkan diriku karena tidak berani melawan orang tuaku, aku tidak berani mengatakan perasaanku dan malah menyakiti perasaan sahabat ku. Sebenarnya aku dan Tama sudah menerima setiap karma dari Sera. ( Kata Yana sambil terus menangis ).

" Tidak Sera kau hanya berusaha melindungi kami, Dari atas sana Sera pun tau jawabannya. Kau melindungi aku, Sera dan Adamson Saat itu, bahkan kau rela menikah dengan laki laki yang tidak kau cintai dan juga tetap bertahan walau kau tau lelaki yang kau cintai akan membencimu karna salah paham. Sera jika kau tidak keberatan ijin kan aku merawat mu, ijin kan aku membalas semua perbuatan ku dan .... Ini sedikit terlambat tapi setelah aku mendengar semuanya baru aku sadar bahwa selama ini wanita yang aku cintai adalah kau Yana. Karna dulu alasan aku mencintai sera adalah karena aku berfikir dialah orang yang memberi ku semangat, aku berfikir hanya Sera yang mendukung ku mengejar cita cita ku untuk menjadi Dokter yang kala itu keluarga ku pun tidak menginginkan ku menjadi seorang dokter. Ternyata aku salah.... Sera mencintai PRATAMA dan wanita yang memberiku semangat adalah kau... ( Kata Paman Harry sambil mencium tangan Tante Yana ). Maafkan ketidak peka an ku selama bertahun tahun, aku bodoh Karna tidak menyadari cintamu. ( Kata Paman Harry ).

" Hikssssss ... Harry.... A...ak....KU... mencintai mu sejak lama, emmmmmmm Aku selalu mencintaimu tapi.... Aku tidak berani mengatakannya ( Kata Tante Yana terbatas bata ).

" Yana.... ( peluk Harry ).

Andaikan dulu aku berani mengatakan sebenarnya mungkin tidak akan seperti ini jadinya. Andaikan dulu aku berani memperjuangkan cintai ku aku yakin saat ini aku sudah bahagia dan Sera tidak akan meninggalkan kami semua. Tapi aku belajar dari segala hal yang menimpaku, aku bersyukur pernah menjadi istri Pratama walau kami tidak saling mencintai tapi kami saling berbagi penderitaan dan kami saling menguatkan satu sama lain. Tama Sera.. andai kalian melihat ini, aku yakin kalian juga bahagia di atas sana. Sera akhirnya aku berani mengatakan bahwa aku mencintai nya. ( Dalam Hati Yana yang masih berada di pelukan Ana ).

____________&&&&&_&&__&&&&&&_________

Apartemen.

" Ting tong....Ting tong... ( Suara bel berbunyi )

" Papi biar aku yang membukakannya ... ( Kata Alvin ).

" Terima kasih Alvin ( Kata Steven yang masih sibuk memakaikan baju Alvian ).

" HALLO..... Alvian ...!!! ( Sapa Fey ).

" HALLo Tante ....( Sapa Alvin kembali sambil berusaha mengingat wanita yang seperti nya pernah ia lihat ).

" Alvian apa Tante boleh masuk ? ( Tanya Fey ).

" Oh... ya.... Tante adalah teman Mommy bukan ..! ( Kata Alvin setelah mengingat wajah Fey ).

" Yuppssssss... betul sekali Alvian ku yang pintar... !!!

" Maaf Tante tapi aku Alvin bukan Alvian !!!! ( Kata Alvin dengan nada yang dingin ).

" Oh.. maafkan Tante ....Tan ( Kata Kata Fey terputus karena melihat sosok Steven di depannya ).

" Siapa....Feylisa...( Sapa Steven ).

" Kenapa kau ada di sini ? ( tanya Fey ).

" Aku mengurus mereka ! ( Jawab Steven ), dan kau apa yang kau lakukan malam malam disini ? ( Tanya Steven ).

" Ana ..... Aku tau pasti kau sengaja !!! ( Dalam Hati Fey sambil meremas tangannya ). Ana memintaku untuk memasakkan makan malam untuk Anak anak. ( Kata Fey dengan nada ketus ).

" Jadi wanita yang tadi Ana katakan adalah Fey !!! ( Dalam hati Steven ).

Fey berjalan meninggalkan Steven yang masih terpaku di depan pintu, Fey berjalan ke dapur dan mulai memotong sayuran dan memasak untuk mereka.

" Fey apa butuh bantuan ... ( Kata Steven membuat Fey terkejut saat sedang berusaha mengambil mangkuk di lemari atas )

Fey terkejut dan hampir terjatuh tapi sempat di tahan oleh Steven.

Saat ini mereka dalam posisi berpelukan dengan tangan Steven menahan tubuh langsing Fey.

Fey yang sadar dengan cepat bangkit ...

" Kau mengagetkanku....!!! Aku bisa sendiri sebaiknya pergilah duduk di meja makan !! ( Kata Fey yang mulai memerah menahan malu ).

Di meja makan.

" Hei.... anak anak, bolehkah papi minta tolong !!! ( Kata Steven berbisik ).

" Ada apa papi ... ??? ( Tanya Alvian ).

Setelah Steven menjelaskan kepada Alvin dan Alvian akhirnya mereka tersenyum licik setelah merencanakan sesuatu.

Tak lama terlihat Alvian berjalan menuju dapur dan menyapa Tante Fey.

" Tante .....cantik.... !!! ( Sapa Alvian ).

" Ya sayangku ... Alvin !!! ( Kata Fey sambil sibuk memotong wortel ).

" Tante... aku Alvian bukan Alvin.... !!! ( Kata Alvian merengut ).

" Oh.... maafkan Tante sayang, Tante sangat sulit membedakan antara kau dan Alvin. Huhhhh bagaimana Ana bisa yang mana Alvin dan yang mana Alvian.... bukankah wajah mereka tidak memiliki perbedaan !!! ( kata Fey dalam hati ).

" O... ya Tante, Boleh tolong Alvian sebentar.... !!! ( Bujuk Alvian ).

" Ada apa sayang .... !!! ( Kata Fey )

" Aku ingin mengambil Kayoon ku di atas lemari tapi aku tidak mampu meraihnya. .. !! ( Kata Alvian ).

"Baiklah sebentar Tante matikan dulu kompor ... ( Kata Fey ).

Saat berjalan menuju kamar Alvian menunjuk ke arah lemari yang disana dan dengan cepat Fey berjalan mendekati lemari tapi tiba tiba saja Alvian mengunci pintu kamar.

" Ehh...ehhhh .... Alvian sayang !!! ( Kata Fey berusaha membuka pintu tapi tidak bisa ).

Tiba tiba lampu di kamar tersebut di matikan, Fey adalah wanita yang Fobia dengan gelap. Fey gemetaran dan berteriak memanggil nama Alvian. " Alvian....Alvin.... Steven ..... tolong aku.... Nak Tante takut gelap ..... ( Kata Fey dengan nada gemetaran ).

" Fey.... ( Kata seseorang dari belakang yang membuat Fey terkejut namun dengan cepat Memeluk nya tanpa berfikir panjang ).

" Fey... tenang lah Ada aku disini .... ( Kata Steven ).

" Steve..... aku takut.... aku merasa sesak Steve... ( Kata Fey lemah ).

" Steve memeluk Fey erat.... Fey ingat tidak saat dulu kau di bully di sekolah, saat itu aku murid baru di sekolah itu. Dan kau hari itu terkunci di gudang sekolah kau menangis dan mengalami sesak nafas... Hari itu adalah hari dimana pertama kali kita bertemu.... aku menolong mu melompat lewat jendela..

dan aku juga masih ingat aku mencium mu untuk memberi nafas buatan karna saat itu kau mengalami sesak yang hebat. Kemudian saat kau di bawa ke UKS aku sempat bertanya siapa yang melakukannya.... Dan kau menjawab dengan lemah bahwa itu ulah teman teman yang tidak suka dengan mu di sekolah. Tapi saat itu kau berkata " Tolong jangan laporkan mereka....!!! Mereka hanya meluapkan emosi mereka ... dan saat kau berkata seperti itu. Di hari itu juga aku mulai jatuh cinta padamu... ( Kata Steven )

Mendengar perkataan Steven Fey terpaku dan membisu berusaha berfikir namun ia masih menggenggam dan memeluk Steven erat.

" Tapppp...tapi... kau bilang kau menyukai Elina di depan banyak orang bahkan saat itu kita sudah berstatus pacaran. ( Kata Fey yang masih ketakutan )

" Itu ...itu... Karen aku kalah dalam pertandingan basket jadi anak tim basket memberiku hukuman ... ( Kata Steven ), Percaya lah Fey cuma kau satu satunya yang aku cintai... Bahkan sampai hari ini kau satu satunya wanita yang ingin aku nikahi... ( Kata Steven ).

" Tapi Steve.... aku butuh waktu untuk menerima ini semua.... ( Kata Fey ), Karna aku masih Memendam rasa untuk pria lain yang tidak bisa aku sebutkan ( dalam Hati ).

" Aku akan menunggumu Fey sama seperti beberapa tahun ini aku menunggumu, bahkan aku tidak pernah menjalin hubungan dengan wanita manapun karna hatiku.... sudah.... di... curi.... olehmu ... ( Kata Steven berbisik ke telinga Fey ).