webnovel

Bella 50

Sebenarnya, mataku masih sangat perih untuk dibuka. Namun, kecupan bertubi di pipi dan leherku sangat mengganggu sekali. Membuatku mau tak mau terbangun, dan mulai mengerjapkan mata demi mengumpulkan kesadaranku.

Ck, sialan! Siapa, sih, yang gangguin aku tidur? Nggak tahu apa, kalau badan aku capek banget, abis jadi ratu seharian tadi.

Aku butuh tidur!

Cup

Cup

Cup

Ciuman itu semakin membuatku merinding, karena kini sudah sampai pada belahan dadaku.

Nggak hanya itu saja, aku bahkan merasakan sebuah rasa dingin mulai merayap naik dari bawah kaos tidurku. Terus naik, naik dan naik hingga ....

Grep!

Aku pun refleks menangkap satu tangan, yang kini sudah menangkup sebelah dadaku dengah kurang ajar.

Hampir saja aku bikin patah itu tangan, kalau saja saat membuka mata, tidak melihat senyum Pak Dika yang kini tengah tersenyum manis ke arahku.

Pak Dika? Eh? Kok dia bisa?

“Akhirnya bangun juga.”

Hah?

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com