webnovel

Bella 49

Bella nih emang rese banget, sumpah!

Padahal dia sendiri yang minta adik cepat, tapi dia juga yang berkali-kali menggagalkan proses pembuatannya.

Menyebalkan banget ya ‘kan?

Lebih dari itu, aku kasihan sama Pak Dika juga. Soalnya, dua kali lho pria itu harus berhenti saat nanggung. Nggak bisa aku bayangkan gimana sakitnya tuh, hihihi .…

Rasanya, pasti seperti siap-siap mau bersin. Eh, malah digagalin teman. Jengkelnya sampai ke ubun-ubun.

Akan tetapi mau gimana lagi? Kami nggak bisa mengabaikan Bella dan malah asyik sendiri dengan urusan kami ‘kan?

Sekarang ini dia anak kami dan tentu nggak boleh mengabaikannya. Untung, Pak Dika lumayan paham akan hal itu dan sifat anaknya. Mendengar suara Bella di luar kamar, Pak Dika pun hanya mendesah lelah, sebelum akhirnya mengecup bibirku sekali lagi dan beranjak bangun untuk ke kamar mandi.

“Kamu yang bukain ya? Mas mau nenangin dia lagi,” ucap Pak Dika sambil melirik bawah tubuhnya yang memang terlihat menonjol.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com