Sluuurrrppp ….
Aaahhh ….
Glek!
Aku meneguk ludah tanpa sadar. Saat melihat Bella menyeruput kuah sayur yang aku buatkan, hingga tak bersisa di mangkuknya.
Gila! Nih bocah doyan apa lapar, sih? Sampai bersih gitu mangkoknya. Nggak usah dicuci lagi kayaknya. Sudah licin gitu kok.
“Enak, Tante. Nanti bikinin lagi ya?”
Kebiasaan! Sakit-sakit tetap aja ngelunjak.
“Masih ada di kompor. Nanti kalau kamu lapar, tinggal suruh Bapakmu aja angetin. Okeh!” terangku sambil membereskan bekas makannya.
Bella pun mengangguk antusias sambil tersenyum lebar, membuatku jadi curiga padanya.
Nih bocah beneran sakit apa nggak ya? Kok nggak ada pucet-pucetnya.
“Tapi nggak ada sayurannya ‘kan, Tante?” Bella bertanya memastikan.
“Nggak ada.”
Orang sayurannya dimakan Bapakmu semua, Bell. Kamu cuma disisakan kuahnya doang.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com