“Tante, lama,” rengek Bella, saat siang itu aku jemput di sekolahnya.
“Jangan rewel. Udah untung Tante jemput,” balasku malas plus kesal.
Soalnya gara-gara harus jemput Bella, aku harus absen dari acara nonton bareng duo Nur. Padahal, acaranya sudah kami rencanakan dari jauh-jauh hari. Gara-gara telepon dari Bu Nana, semua jadi buyar sudah.
“Tan, bisa tolong jemput Bella nanti siang di sekolahnya? Soalnya Papanya masih di tempat Mamanya Bella. Kondisinya masih belum bisa di tinggalkan.”
Begitulah telepon itu akhirnya mengacaukan hariku. Bukan cuma rencana nobar duo Nur itu saja yang kacau, tapi juga hatiku.
Iya, benar! Entah kenapa aku nggak suka aja dengar kabar kedekatan Pak Dika sama mantan istrinya itu. Soalnya ... Ah, sudahlah. Nggak usah dibahas. Itu ‘kan bukan urusanku.
“Tapi Tante lama,” Bella masih merajuk.
“Ya ‘kan Tante bukan keturunan Flash. Jadi butuh waktu sampai ke sini tuh. Wajarin aja kenapa, sih, Bell?”
“Tapi, Tante—”
Support your favorite authors and translators in webnovel.com