Untung saja kursi yang Bianca naik masih kokoh untuk di tempati, namun tetap saja dirinya merasa takut jika sampai tikus itu ikut naik ke atas. Berusaha was-was agar tikus tidak mendatanginya.
Ia pun menatap kearah pintu tersebut, dan berharap Benny berubah pikiran, tapi hal itu tidak mungkin terjadi karena Bianca tahu betul pria itu seperti apa. Menatap ke segala sisi ruangan, dan berharap agar bisa ada jalan untuk ia ke luar. Namun, soalnya tidak ada jalan ke luar yang harus Bianca lewati selain dengan menunggu orang lain kasihan dengannya.
"Harusnya tadi aku bawa pulang saja ponsel itu karena jika sudah begini aku juga tidak tahu harus berbuat seperti apa. Apakah aku akan seharian dikurung di dalam sini?" gumam Bianca dalam kebingungannya.
Di lain tempat Benny tidak merasa kasihan bahkan tidak teringat sedikitpun dengan keadaan Bianca yang baru saja ia kurung. Berjalan ke luar dari area gudang tersebut, dan Rere terlihat mendekati dirinya.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com