"Eh? Tuan tidak bekerja?" Ada tatapan bertanya-tanya yang muncul di mata Alexa.
"Kenapa? Kau tidak suka pergi bersamaku?"
Pupil Alexa melebar. Dia buru-buru menggeleng sambil mengayunkan kedua tangannya cepat karena panik. "Tidak! Tidak! Bukan begitu! Te-tentu saja saya senang! Hanya saja, tidak menyangka dan kaget. Saya pikir Tuan harus bekerja setelah ini dan sibuk."
Skylar terkekeh sambil tersenyum usil. Oh ayolah, masa Alexa benar-benar mengira dia sungguhan marah barusan? Sejujurnya, dia malah merasa sedikit terluka, karena secara tidak langsung, sosoknya kembali terlihat mengintimidasi di depan gadis itu. Seolah-olah mereka kembali pada hubungan nyaris satu tahun yang lalu, di mana dirinya bersikap amat dingin pada Alexa, dan juga membangun dinding tebal untuk memperjelas hubungan mereka di sini.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com