"Kamu tenang saja Luck, bayiku sangat kuat. Dia tidak akan lemah, dia akan menjadi bayi tangguh seperti ayahnya." ucap Alisha dengan tersenyum walau hatinya sangat sedih dan merasa lelah.
"Kamu tidak harus mengatakan hal seperti itu, karena aku tahu apa yang ada di dalam hati kamu. Tapi aku sedikit lega, paling tidak kamu sudah berusaha untuk tidak menunjukkan perasaan sedih kamu. Bukan Ducan saja yang tangguh, tapi kamu juga wanita tangguh yang aku kenal." ucap Lucken dengan wajah serius.
"Terima kasih setidaknya di saat seperti ini masih ada yang memujiku, aku jadi tidak merasa sendirian." ucap Alisha dengan tersenyum kemudian berjalan masuk ke dalam kantor Polisi di ikuti Lucken yang berjalan di sampingnya.
"Sebaiknya kita cepat sedikit karena waktu kita tidak banyak. Kasihan juga Ducan kalau harus berada di dalam penjara lagi." ucap Lucken sudah tidak bisa menghitung berapa banyak Ducan keluar masuk penjara di masa lalunya dan sekarang terulang lagi.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com