webnovel

Reuni

Redakteur: Wave Literature

"Steve, berhenti!" tiba-tiba Billy Li berteriak dengan tergesa-gesa.

Steve yang mengira terjadi sesuatu yang berbahaya, ia langsung menghentikan mobil dalam keadaan darurat. Kemudian memasukkan tangannya ke dalam saku baju bagian dalam, bersiap untuk mengambil pistol. Ia tahu jika mobil belum berhenti secara stabil, namun Bosnya telah membuka pintu dan bergegas untuk turun. 

Apa yang selanjutnya terjadi adalah, membuat Steve sekarang tahu apa yang disebut dengan 'terkejut'. Billy Li terlihat langsung melesat mengejar mobil putih yang akan berbalik itu. Ketika rodanya sudah berputar, tubuh jangkung itu menghalangi dari depan sambil merentangkan kedua tangannya.

Ckiittt!!!

Seseorang yang muncul secara tiba-tiba seperti bayangan hantu itu membuat Sheryl Xia buru-buru menginjak rem mobilnya. Untung saja mobil itu berhenti sejengkal lebih jauh dari posisi pria itu. Kalau tidak, mulai hari ini ia akan menanggung hidup seseorang.

Sheryl Xia kaget sambil menepuk-nepuk dadanya dengan ngeri, lalu ia menatap pria yang beberapa saat lalu mencari kematian di depan mobilnya itu. Sekali lihat, kedua matanya tidak bisa lepas dari pandangan matanya. Entah mengapa, pria itu terlihat begitu akrab di penglihatannya.

Seperti pernah bertemu tapi entah dimana, terutama mata hitam yang menatap Sheryl Xia melalui kaca depan mobil. Jelas-jelas mata itu seharusnya terlihat tegas dan menakjubkan, tapi ia malah terlihat terkejut dan menakutkan. Namun, bukan terkejut karena dirinya tidak tertabrak, juga bukan karena takut hampir tertabrak, tapi karena melihat dirinya.

"Ah! Sakit..." kata Sheryl Xia, seperti ada sesuatu yang akan meledak dari kepalanya. Ia tiba-tiba memegang kepalanya yang sakit dengan kedua tangannya.

"Bintang kecilku!" kata Billy Li sambil melihat wanita itu dalam-dalam, lalu ia kembali ke akal sehatnya. Setelah memastikan bahwa ini semua bukan ilusi, Billy Li bergegas mengetuk jendela mobil Sheryl Xia, "Bintang kecilku, turunkan jendelamu, cepat!" perintahnya.

Sheryl Xia menatap Billy Li dengan wajah sangat kesakitan, entah kenapa ia merasa bahwa Billy Li bukan orang jahat. Ia memegangi kepalanya dengan satu tangan dan menekan tombol jendela dengan tangan yang lainnya. Baru saja, ketika jendela mobil itu cukup terbuka, Billy Li langsung mengulurkan tangannya untuk masuk membuka pintu mobil itu.

"Bintang kecilku, Sheryl Xia, ini benar-benar kamu!" Billy Li memegang kedua bahu Sheryl Xia untuk meyakinkan diri. Meskipun wajahnya sekarang tumbuh besar dan juga memiliki beberapa perubahan dibandingkan dengan masa kecilnya dulu. Tetapi Billy Li tetap dapat mengenalinya meskipun sekilas.

Itu dia! Ini benar-benar si bintang kecilku, Sheryl Xia! Batin Billy Li.

"Tolong, menjauhlah dariku! Kepalaku sakit..." kata Sheryl Xia, lalu mendorongnya dan menangkupkan kepalanya sendiri yang saat ini begitu menyakitkan.

Tangan Sheryl Xia yang melambai, yang terlihat tengah memakai gelang kemudian melintas melewati mata Billy Li. Ia segera meraih tangan itu dengan gembira, lalu berkata, "Gelang! Ini gelang yang kuberikan padamu! Luar biasa! Bintang kecilku, ini sungguh kamu! Kamu sungguh belum mati!?"

Sheryl Xia yang tiba-tiba di pegang tangannya, terutama ketika ia mendengar pria itu tahu tentang gelangnya. Tiba-tiba membuat seluruh tubuhnya terpana, bahkan sakit kepala yang ia rasakan sekarang tidak bisa menghentikan keterkejutannya.

"Kamu, mengenalku?" Sheryl Xia mendorong pria itu dan bertanya dengan tidak percaya.

"Namamu Sheryl Xia, si bintang kecilku!" Billy Li menangkup wajah Sheryl Xia, lalu berkata dengan penuh kepastian. Jika bukan karena kekerasan hatinya, mungkin sekarang Billy Li sudah menangis terharu karena sukacita.

"Namaku memang benar Sheryl Xia. Apa kamu yang memberikan gelang ini padaku?" Sheryl Xia mengangkat tangannya yang memakai gelang, lalu bertanya dengan gugup.

"Benar, ini gelang yang kubuat untukmu 18 tahun yang lalu, termasuk desain pada setiap bintang yang aku gambar sendiri." Billy Li memegang tangan Sheryl Xia dengan erat, lalu membelai gelang yang sudah tergores itu. Kemudian mengatakan, semua pola di pada 24 bintang di gelang itu, bahwa ia yang telah membuatnya.

"Ini kamu! Ini benar-benar kamu!" setelah mengkonfirmasi identitasnya, Sheryl Xia memeluk Billy Li dengan gembira, "Kamu adalah orang yang selama ini aku cari! Luar biasa! Ini sangat hebat..." katanya lagi.

Tidak heran, jika pada pandangan pertama Billy Li tadi, Sheryl Xia langsung merasa celah di hatinya telah terisi sesaat. Kemudian ia berbicara sambil menangis, Billy Li yang melihatnya membiarkannya menangis, ia hanya bisa memeluk Sheryl Xia dengan erat...