webnovel

Prolog

Pagi yang indah. Langit biru terbentang bersih di langit, hanya beberapa awan yang berlalu lalang namun juga menambah suasana damai. Sinar matahari yang masih belum naik terlalu jauh merambat di antara rumah rumah warga. Suara burung loar yang berkicau masihlah terdengar, merdu, enak di dengar telinga.

Di teras salah satu rumah, seorang pemuda laki laki duduk. Dia menggunakan seragam sekolah, dengan tas di punggungnya yang terlihat desainnya telah ketinggalan zaman namun masihlah sangat baik digunakan.

Anak itu sedang ingin memasang sepasang sepatu di depannya ke kakinya. Perlahan namun pasti, tali sepatu mulai diikat dan akhirnya terpasang dengan lancar dengan kaki.

Beberapa saat kemudian, seorang pria keluar dari dalam rumah. Kumisnya yang khas, dan menggunakan baju koko putih dan celana hitam adalah ciri khasnya. Di tangannya ada segelas kopi yang masih hangat.

"Udah mau berangkat, nak?" Ucap pria tersebut.

"Iya pak." Anak itu berdiri. Lalu berbalik ke orang yang dianggapnya Bapak itu untuk mencium tangannya.

"Yaudah, kamu hati hati dijalan." Bapak menaruh kopi di tangannya ke meja yang ada di teras lalu mengulurkan tangannya.

"Iya pak, Fahri pergi dulu ya." Muhammad Fahri Pratama yang merupakan nama dari anak itu meminta izin.

Bapak hanya mengangguk menandakan tanda setujunya.

Fahri pamit, menyusuri jalan setapak desa menuju ke sekolah barunya.