Alby terus saja berpikiran yang tidak-tidak terhadap hubungan nya dengan Qiran. Bahkan ia berharap, orang tuanya mengerti dengan keinginan nya tanpa harus ada pertanyaan-pertanyaan yang akan membuat dirinya bingung apalagi bimbang.
"Sini duduk, kita ngobrol-ngobrol dulu sebentar!" kata Pak Marco, yang tiba-tiba saja membuyarkan lamunan Alby.
Mereka pun manut tanpa ada yang berani berkata lagi. Suasana yang sedang damai pun mulai terasa mencekam. Karena itulah, Alby dan Qiran hanya bisa terdiam dengan situasi dan keadaan disekitarnya.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com