webnovel

Sin of The Twin

"Fer, Tuhan sepertinya memanggilku lebih dulu. Tolong jaga papa dan mama, kamu jaga diri ya, Fer? Aku sangat menyayangi kalian semua," ujar Feli sambil memegang tangan kembaranya dengan nada lirih. Itulah kalimat terakhir yang Feli ucapkan pada Fera. Fera hanya terdiam dengan mata yang berkaca-kaca menggenggam tangan Feli yang hangat dan lemas. Kini Fera harus menjalani hidup sendiri menikmati canda tawa dan tangis tanpa Feli. Kepergian Feli sangat dirahasiakan dan hanya diketahui oleh keluarga dekat karna keputusan sang mama. Lalu bagaimana dengan Daffa? Kekasih Feli yang tidak tau kalau sang pacar telah pergi. "Semua ini terjadi karena salahku! Maka aku harus bertanggung jawab atas kepergian Feli!" "Apa yang harus aku katakan pada dunia dan Daffa?" "Bagaimana caranya aku menebus semua kesalahanku pada kembaranku Feli yang kini telah tiada?"

HoneyLemon5 · Teenager
Zu wenig Bewertungen
201 Chs

Dilabrak

Hari semakin siang, jam pulang sekolah pun tiba. Seperti biasa, Keysha tidak langsung buru-buru keluar kelas karena malas jika berdesak-desakan dengan murid lain. Saat ini ia masih berada di kelasnya sambil membereskan buku. Di kelas itu, hanya tersisa tiga siswa termasuk Hani dan Keysha sendiri.

"Kenapa sih, kalau pulang sekolah kamu pengen yang terakhir?" tanya Hani penasaran.

"Nggak pa-pa. Males aja," jawab Keysha lesu. Rasa kesalnya karena kejadian tadi pagi dan pas jam istirahat belum hilang. Hani pun memaklumi itu. Sikap Devin akhir-akhir ini memang agak aneh. Terutama pada Keysha.

Brakk ….

Suara gebrakan pintu mengagetkan ketiga cewek yang sedang berada di kelas itu.

"Kalian semua keluar kecuali kamu, cewek genit!" Tasya mengacungkan jari telunjuknya pada Keysha.

Beda dengan Hani yang wajahnya sudah pucat, Keysha masih lempeng dan memperlihatkan wajah malas pada Tasya.

"Haduh, drama apalagi ini?" gumamnya.

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com