webnovel

Sin of The Twin

"Fer, Tuhan sepertinya memanggilku lebih dulu. Tolong jaga papa dan mama, kamu jaga diri ya, Fer? Aku sangat menyayangi kalian semua," ujar Feli sambil memegang tangan kembaranya dengan nada lirih. Itulah kalimat terakhir yang Feli ucapkan pada Fera. Fera hanya terdiam dengan mata yang berkaca-kaca menggenggam tangan Feli yang hangat dan lemas. Kini Fera harus menjalani hidup sendiri menikmati canda tawa dan tangis tanpa Feli. Kepergian Feli sangat dirahasiakan dan hanya diketahui oleh keluarga dekat karna keputusan sang mama. Lalu bagaimana dengan Daffa? Kekasih Feli yang tidak tau kalau sang pacar telah pergi. "Semua ini terjadi karena salahku! Maka aku harus bertanggung jawab atas kepergian Feli!" "Apa yang harus aku katakan pada dunia dan Daffa?" "Bagaimana caranya aku menebus semua kesalahanku pada kembaranku Feli yang kini telah tiada?"

HoneyLemon5 · Teenager
Zu wenig Bewertungen
201 Chs

Curhat

"Kayaknya kita perlu ngobrol lebih lama. Bukan apa-apa sih, tapi unntuk menyelesaikan masalah kamu sama Galih agar semuanya clear. Kalau situasi udah kondusif, mungkin kamu juga perlu ngobrol sama dia," saran Devin.

Keduanya baru saja sampai di rumah Keysha. Karena hujan cukup deras, Devin terpaksa berteduh sejenak di rumah Keysha minimal sampai hujannya mereda.

"Devin, jangan di luar! Nanti kecipratan air hujan, loh! Ayo masuk di dalam aja," perintah mama Keysha.

"I-iya, Tante," jawab Devin mengangguk pelan.

Keysha pun mempersilahkan Devin masuk dan duduk di sofa ruang tamu rumahnya.

"Mau minum apa, Vin?" tanya Keysha.

"Ah, nggak usah. Kamu ganti baju dulu aja atau kalau mau ngapain dulu terserah. Santai aja, kok."

"Hmm, ok kalau gitu. Tunggu bentar, ya?" ucap Keysha.

"Biar mama aja yang siapin minum buat Devin, Key," sanggah mama Keysha.

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com