webnovel

Snow Ground : 9

"Bersandar lah kesini, kau pasti merasa pusing.." ujar Michelle lembut. Ia menempatkan kepala Eugene untuk bersandar pada bahunya.

Melihat bibir Eugene yang mulai pucat, menandakan jika pemuda itu tak dalam keadaan yang baik-baik saja. Lagi-lagi semua ini karena dirinya.

"Kau akan selalu terluka jika di dekatku. Bukan karena melindungi dari orang yang berniat buruk, tapi karena aku," kata Michelle. "Sekeras apapun aku berusaha untuk terbiasa tapi ternyata tubuhku menolak untuk menerima."

"Apa sesakit itu?" tanya Eugene. Ia tak mendongak dan masih bersandar pada bahu sempit Michelle yang terasa nyaman.

"Hey, harusnya aku yang bertanya begitu," sergah Michelle. "Kau terluka tapi masih saja memikirkan orang lain."

"Kau bukan orang lain," tutur Eugene. "Dan tolong jawab pertanyaanku, apa sesakit itu hingga sampai sekarang kau tak bisa melupakannya?"

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com

Nächstes Kapitel