webnovel
#ROMANCE
#COMEDY
#ANGST

SILLY CURSE

Ada yang mengatakan jika takdir terjadi dengan sendirinya berkat semesta yang mengatur keseimbangan dunia. Beberapa orang bersyukur namun tak sedikit yang menuntut kekecewaan. Pernahkah terpikirkan jika takdir yang dilalui adalah hasil dari sebuah dadu yang terlempar? permainan dari dewa yang bahkan tak begitu penting dapat merubah hidup seseorang. Apakah itu suatu yang buruk atau memang begitulah takdir ? Wajah yang rupawan demgan postur tubuh tinggi atletis. Tentu saja membuat para gadis mengidam-idamkan kan Eugene Ahn. Bayangkan ketika kau berada di puncak kejayaan, mendapatkan pujian dari seluruh gadis. Tiba-tiba semuanya terbalik secepat balikan tangan. Eugene tertabrak saat ia berlari dari kejaran para gadis yang memujanya. Dan sosok gadis mungil tiba-tiba datang dan mengajukan pilihan konyol padanya. "kau akan di hidupkan kembali asalkan.. jadi wanita atau jadi anjing ?" Eugene Ahn yang takdir nya dipermainkan memilih berubah jadi wanita dari pada menjadi anjing. "AAAAA DIMANA BURUNGKUUU ?!" Eugene pemuda normal yang harus hidup dalam wujud seorang gadis merasa tersiksa di hari pertamanya. Ditambah pertemuannya dengan seorang gadis bernama Michelle yang kebetulan tak menyukai laki-laki. Apakah semuanya berjalan lancar bagi Eugene ? sanggup kah ia menjalani hidupnya sebagai seorang gadis ? bagaimana jika kejadian ini membuat Eugene merasakan cinta pertamanya ? PADA MICHELLE ?!!

JieRamaDhan · Teen
Zu wenig Bewertungen
380 Chs
#ROMANCE
#COMEDY
#ANGST

Snow Ground : 9

"Bersandar lah kesini, kau pasti merasa pusing.." ujar Michelle lembut. Ia menempatkan kepala Eugene untuk bersandar pada bahunya.

Melihat bibir Eugene yang mulai pucat, menandakan jika pemuda itu tak dalam keadaan yang baik-baik saja. Lagi-lagi semua ini karena dirinya.

"Kau akan selalu terluka jika di dekatku. Bukan karena melindungi dari orang yang berniat buruk, tapi karena aku," kata Michelle. "Sekeras apapun aku berusaha untuk terbiasa tapi ternyata tubuhku menolak untuk menerima."

"Apa sesakit itu?" tanya Eugene. Ia tak mendongak dan masih bersandar pada bahu sempit Michelle yang terasa nyaman.

"Hey, harusnya aku yang bertanya begitu," sergah Michelle. "Kau terluka tapi masih saja memikirkan orang lain."

"Kau bukan orang lain," tutur Eugene. "Dan tolong jawab pertanyaanku, apa sesakit itu hingga sampai sekarang kau tak bisa melupakannya?"

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com