"Hehehe.."
"Hehehe..."
Tertawa sendiri kala terduduk didepan layar tv yang mati. Siapapun pasti akan berpikir pemuda tinggi itu gila. Tak ada hal lucu atau tontonan menghibur yang bisa membuat otak manusia melepaskan hormon endorfin. Apalagi jika bukan karena kerusakan saraf.
"Sudah gila anak itu rupanya" ungkap Lily.
Wanita yang masih mengenakan piayama baru saja keluar dari kamar. Alisnya mengkerut begitu mendapati anak semata wayangnya telah menjadi gila. Pengaruh udara dingin membuat otak Eugene, bisa saja begitu kan.
'PLAAAK!!'
Benturan cukup kencang dari lembaran majalah yang ia gulung sepertinya sukses menyadarkan pemuda di sofa tengah. Eugene menoleh hendak memaki siapa yang berani memukul belakang kepalanya tiba-tiba. Sungguh tidak sopan.
"Mama.." cicit Eugene. Nyalinya berubah ciut begitu mendapati sosok ibunya (yang lebih iblis dari iblis) tengah menatap datar.
"Sudah puas tertawanya ?"
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com