"Hey, sedang melihat apa?"
Michelle berjingkat karena suara pemuda yang ia dengar begitu dekat dengan telinganya. Tidak, tepat di belakang tengkuk. Ia menoleh, dan sukses mendapati Eugene yang tengah menatapnya lembut. Tak lagi cengengesan seperti biasa, pemuda itu terlihat jauh lebih tampan.
"Itu diambil saat aku masih SMP, mungkin kelas dua atau tiga," kata Eugene yang sadar pada arah tatapan Michelle tadi. "Lucu yah, aku seperti orang yang telah melaksanakan wamil." Eugene mengejek potret dirinya beberapa tahun yang lalu. Saat si sialan Aiden tak sengaja menempelkan permen karet (menurut Eugene itu sebuah kesengajaan) yang mengharuskan ia memangkas habis rambutnya.
"Cocok kok. Orang pasti akan mengira kau anak baik-baik dari penampilanmu waktu itu."
"Berarti sekarang aku terlihat seperti anak berandal, begitu?" Eugene berkacak pinggang, seolah ia benar-benar marah pada ucapan Michelle.
"Bukan aku yang bilang."
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com