webnovel

SILLY CURSE

Ada yang mengatakan jika takdir terjadi dengan sendirinya berkat semesta yang mengatur keseimbangan dunia. Beberapa orang bersyukur namun tak sedikit yang menuntut kekecewaan. Pernahkah terpikirkan jika takdir yang dilalui adalah hasil dari sebuah dadu yang terlempar? permainan dari dewa yang bahkan tak begitu penting dapat merubah hidup seseorang. Apakah itu suatu yang buruk atau memang begitulah takdir ? Wajah yang rupawan demgan postur tubuh tinggi atletis. Tentu saja membuat para gadis mengidam-idamkan kan Eugene Ahn. Bayangkan ketika kau berada di puncak kejayaan, mendapatkan pujian dari seluruh gadis. Tiba-tiba semuanya terbalik secepat balikan tangan. Eugene tertabrak saat ia berlari dari kejaran para gadis yang memujanya. Dan sosok gadis mungil tiba-tiba datang dan mengajukan pilihan konyol padanya. "kau akan di hidupkan kembali asalkan.. jadi wanita atau jadi anjing ?" Eugene Ahn yang takdir nya dipermainkan memilih berubah jadi wanita dari pada menjadi anjing. "AAAAA DIMANA BURUNGKUUU ?!" Eugene pemuda normal yang harus hidup dalam wujud seorang gadis merasa tersiksa di hari pertamanya. Ditambah pertemuannya dengan seorang gadis bernama Michelle yang kebetulan tak menyukai laki-laki. Apakah semuanya berjalan lancar bagi Eugene ? sanggup kah ia menjalani hidupnya sebagai seorang gadis ? bagaimana jika kejadian ini membuat Eugene merasakan cinta pertamanya ? PADA MICHELLE ?!!

JieRamaDhan · Teenager
Zu wenig Bewertungen
380 Chs

Make it red

Kedua gadis di dalam minimarket terlihat begitu kelelahan. Sekarang sudah masuk jam pulang sekolah, walau minimarket ini terletak cukup jauh dari gedung-gedung sekolah. Namun tetap saja mereka masih kesusahan dengan pelanggan yang datang dengan seragam sekolah masing-masing.

Air conditioner rasanya tak sanggup membuat Eugene kembali segar. Gadis itu sampai memasukan kepalanya ke dalam lemari pendingin. "Nanti otak mu akan membeku, kau akan semakin bodoh nantinya" ujar Michelle. Ia mengkhawatirkan Eugene sebenarnya, namun ucapannya lebih terasa sedang mengatai.

"Hemm..." Eugene tak peduli dengan penuturan Michelle. Ia masih saja berdiam di samping lemari pendingin yang terbuka setengah.

Samar Eugene mendengar pintu terbuka. Ia berharap Michelle dapat mengatasi itu sendiri saat ini ia sedang tak ingin di ganggu. Kakinya seperti mati rasa.

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com