webnovel

SILLY CURSE

Ada yang mengatakan jika takdir terjadi dengan sendirinya berkat semesta yang mengatur keseimbangan dunia. Beberapa orang bersyukur namun tak sedikit yang menuntut kekecewaan. Pernahkah terpikirkan jika takdir yang dilalui adalah hasil dari sebuah dadu yang terlempar? permainan dari dewa yang bahkan tak begitu penting dapat merubah hidup seseorang. Apakah itu suatu yang buruk atau memang begitulah takdir ? Wajah yang rupawan demgan postur tubuh tinggi atletis. Tentu saja membuat para gadis mengidam-idamkan kan Eugene Ahn. Bayangkan ketika kau berada di puncak kejayaan, mendapatkan pujian dari seluruh gadis. Tiba-tiba semuanya terbalik secepat balikan tangan. Eugene tertabrak saat ia berlari dari kejaran para gadis yang memujanya. Dan sosok gadis mungil tiba-tiba datang dan mengajukan pilihan konyol padanya. "kau akan di hidupkan kembali asalkan.. jadi wanita atau jadi anjing ?" Eugene Ahn yang takdir nya dipermainkan memilih berubah jadi wanita dari pada menjadi anjing. "AAAAA DIMANA BURUNGKUUU ?!" Eugene pemuda normal yang harus hidup dalam wujud seorang gadis merasa tersiksa di hari pertamanya. Ditambah pertemuannya dengan seorang gadis bernama Michelle yang kebetulan tak menyukai laki-laki. Apakah semuanya berjalan lancar bagi Eugene ? sanggup kah ia menjalani hidupnya sebagai seorang gadis ? bagaimana jika kejadian ini membuat Eugene merasakan cinta pertamanya ? PADA MICHELLE ?!!

JieRamaDhan · Teenager
Zu wenig Bewertungen
380 Chs

La Verdad Fue Revelada : 7

'Kruyuuk~'

Dahi Eugene mengkerut seiring dengan suara perutnya yang terdengar cukup nyaring mengisi keheningan di dalam kamar. Namun pemuda itu tak mengindahkan dan tetap berkutat pada beberapa artikel di tangannya. Jemari tangan kanannya tampak lembaran dalam buku catatan, meringkas informasi yang terlalu panjang namun terlalu penting untuk terlewatkan.

'Sret'

'Sreet!'

'KRUYUUUUK~'

Suara dari dalam perutnya kian bergemuruh, menandakan cacing-cacing pita didalam sana tengah melakukan demo minta makan. Eugene berusaha mengabaikan dengan memfokuskan dirinya menulis catatan-catatan lagi. Kini kedua alisnya sudah benar-benar menyatu saking kerasnya ia menahan diri. Namun usahanya terasa percuma karena sampai sekarangpun ia tetap tersiksa karena lapar. Sampai-sampai ia kesulitan mencatat karena tangannya terlalu gemetar.

"Duh, sepertinya tidak bisa jika menunggu lagi~" monolognya yang lantas mulai berjalan keluar kamar. Menghilang di balik pintu kamar bercat coklat muda.

'Brak!'

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com