Teriakannya langsung terhenti ketika ia melihat wajah Leo yang terlihat santai dengan senyum masam, tangan preman itu pun ikut terhenti di udara, dan keringat mulai bercucuran di wajahnya.
"Maaf aku hanya menyapa mu, sepertinya kau minum terlalu banyak hingga tidak mengenal ku". Ucap Leo tersenyum miring.
Preman itu langsung pucat seperti mayat hidup, "Ka ... Kau". Ia pun langsung ingat bagaimana pemuda di depannya melemparnya dengan santai seperti melempar bola bekel saat berada di taman.
Mereka adalah pemuda yang di hajar oleh Leo saat berada di taman, saat itu Leo berlari dan menghajar mereka semua ketika Sandi sudah di buat babak belur.
Kini kedua temannya hanya saling memandang, sama-sama bingung dengan apa yang terjadi, preman yang berada paling dekat langsung mengatupkan giginya dengan marah.
Ia dengan cepat langsung menerjang ke arah Leo, tapi sayangnya Leo langsung menghindar dengan mudah.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com