Dini masih memperhatikan Reno hingga punggung pria itu tidak terlihat lagi. Kemudian dengan santai ia menoleh ke pintu yang terdapat bagian kaca bening dan bisa melihat keadaan di luar. Tampak Riki melongok dengan wajah yang sangat kesal. Ia bahkan mengacungkan bogemnya dan membuat perempuan itu tersenyum lebar menertawakannya.
Terkunci dari dalam, ia tidak punya pilihan selain kembali ke dalam rumahnya di sebelah. Kemudia pria itu pun bergegas meninggalkan halaman belakang dan menuju ke pintu besi yang menghubungkan dengan halaman belakang rumahnya.
"Riki?!"
Pemuda itu terkejut, saat melihat ayahnya yang sedang berdiri di peinggir kolam dan memandangnya dengan sorot mata yang aneh.
"Papa ... sudah pulang?" sahut pemuda itu, sembari menarik pintu besi di belakangnya hingga tertutup rapat.
"Kamu ngapain keluar dari sana? Dari mana kamu?" tanya Bara dengan wajah yang keheranan.
"Dari ... rumah sebelah, Pa. Nonton bola," jawabnya.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com