62 Nyaris saja

Riki melirik ke arah Dini yang telah datang dengan membawa dua gelas kopi beserta camilan yang disimpan di dalam toples. Pemuda itu masih saja mencuri kesempatan untuk mencuri pandang pada perempuan berpiyama hitam itu.

"Terima kasih," ucap Riki.

Dini hanya menanggapi dengan senyum tipis, sementara Reno masih fokus melihat ke layar televisi. Ia seolah tidak perduli dengan kepatuhan sang istri yang memenuhi permintaan darinya.

"Di sini saja! Kita nonton bareng," usul Riki, saat Dini hendak berbalik pergi.

"Tidak. Aku tidak terlalu suka nonton bola," jawab Dini.

"Duduk saja di sini! Ngapain sih, di kamar terus. Mau chattingan, ya!" sindir Reno, dengan nada bercanda.

"Masa sih, Om? Chattingan ama siapa?" seloroh pria muda itu pada Reno.

"Tau, tuh! Ada yang nge-chatt mesum ke nomornya kemarin. Kurang kerjaan banget," ucap Reno, seraya mengambil keripik pisang manis dari dalam toples.

"Kok ... Om Reno bisa tahu?" tanya Riki, menatap Reno yang duduk di sebelahnya.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com

avataravatar
Next chapter