Selvi menutup telepon di atas meja, lalu melirik ke arah Bara yang masih sibuk memeriksa berkas-berkas di tangannya. Ia merasakan sesuatu yang tidak beres dengan istri dari bos-nya itu.
"Kenapa dia mengambil uang dalam jumlah besar dan melarangku untuk memberi tahu suaminya?" gumamnya dalam hati.
"Coba kau periksa lagi yang aku tandai ini, Selvi!" ucap Bara.
Karena tidak terdengar sahutan dari sekretarisnya itu, Bara pun menoleh dan melihat wanita yang memiliki wajah cantik itu melamun.
"Selvi!" panggil Bara.
"Oh! Iya, iya, Pak! Kenapa?" sahut Selvi, seraya bergegas menghampiri Bara.
"Kamu kenapa melamun, sih? Siapa yang menelepon?" tanya Bara.
"Mm-- bukan siapa-siapa, Pak. Kenapa tadi?"
"Koreksi lagi bagian yang aku tandai!" ucap Bara, mengulangi perintahnya.
"Iya, Pak. Akan saya periksa lagi," jawab Selvi.
"Oh, iya. Reno sudah mulai kerja?" tanya Bara.
"Besok baru mulai berangkat, Pak. Hari ini adalah jadwal gips di kaki dan tangannya dilepas."
"Oh ...."
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com