webnovel

Gua terlarang

Dini turun dari mobil terlebih dahulu, diikuti oleh Bara yang kemudian mengikuti langkah perempuan itu sembari memperhatikan sekitar. Suasana hunian itu tampak nyaman, hampir semua pintu kamar tertutup, mungkin karena hujan yang lumayan deras. Tetapi ada juga kamar yang sengaja dibiarkan terbuka dan memperlihatkan penghuni kamar. Ada yang sedang tiduran di tempat tidur sambil nonton televisi, ponsel atau bahkan asyik ngobrol dengan teman.

"Ada berapa banyak kamarnya?" tanya Bara, sembari terus mengamati sekeliling.

"Ada dua puluh pintu. Kamar yang aku tempati kebetulan baru kosong tiga hari. Jadi aku beruntung karena biasanya tempat ini jarang yang kosong."

"Apa ini tidak terlalu cepat, Din?" tanya Bara.

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com