Karena sudah seperti anak sendiri, maka Mira tak berani untuk marah lebih lama dengan Leony. Wanita itu menitikkan air mata di hadapannya. Jelas saja, hatinya jadi tak tega seperti ini.
"Mi, beneran mau maafin aku kan?" tanya Leony.
"Iya. Udahlah, gak usah bahas itu lagi, ya."
"Makasih, Mi."
Mira tak punya pilihan selain memaafkan Leony. Walau di dalam hatinya masih cemburu dan marah, tapi ia juga memikirkan perasaannya Leony, sang anak angkat. Rasa sayangnya semakin besar saja.
"Iya, sama-sama."
Leony kini tengah bermanja-manja dengannya. Mira membelai lembut rambut panjang wanita itu dengan penuh kasih sayang. Kepribadian Mira sudah seperti seorang ibu baginya.
'Apakah aku akan terus melemah seperti ini dengan Leony? Aku bahkan gak berani untuk memarahinya dengan kasar. Pasti selalu aja rasa bersalah itu ada.'
***
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com