***
Hembusan angin sepoi-sepoi membuat ujung jilbab Layinah ke atas beruntungnya langsung di pegang empunya biar engga terbang lagi. Menunggu dengan tenang di bawah pohon rindang sembari menunggu suami selesai mengajar. Layinah mengeluarkan ponselnya mencolokkan headset di ponselnya lalu memutar Surah Al-Baqarah.
Diam-diam Layinah air matanya mulai menetes membasahi kedua pipinya. Semoga aja engga ada yang tahu kalau dirinya saat ini sedang menangis bukan meratapi nasibnya tapi menangis bahagia betapa beruntungya dia mempunyai suami seperti Lutfi.
Layinah bisa saja meminta suaminya untuk mengklarifikasi tapi dia enggan, ingin tahu seberapa besar gosip yang disebarkan dan siapa yang menyebarkan gosip yang buruk tentang dirinya.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com