webnovel

Secret Love for Secret Admirer

Tak pernah terpikirkan, apa yang menjadi kesukaanmu aku juga menyukainya. Tanpa sadar, aku selalu menuruti nasihat dan perintahmu. Lama-lama, aku tahu artinya bahwa itu semua hanyalah sebuah keinginan agar diakui untuk menjadi lebih dari seorang sahabatmu. Aku, sebagai pengagum rahasia, yang menyukaimu secara diam-diam. (Nadia Naraya) Rasa simpati dan sebuah ketertarikan biasa. Itulah yang aku rasakan saat pertama kali melihatmu. Aku tak tahu sejak kapan rasa itu sedikit demi sedikit berubah menjadi rasa penasaran dan selalu ingin tahu tentangmu. Katakan saja, kalau ini adalah sebuah cinta rahasia untuk seorang pengagum rahasia. Lupakan perasaanmu darinya dan berbaliklah menyukaiku. (Fauzan Narendra) Nadia memendam perasaan pada sahabatnya - Agra - hampir selama enam semester terakhir sejak mereka bersahabat. Sayangnya, saat Nadia ingin mengungkapkan perasaannya, bertepatan dengan itu, Agra bercerita bahwa ia sudah memiliki kekasih. Nadia tidak bisa menghindar begitu mudah, karena ia terjebak di dalam satu proyek dengan Agra cukup lama. Inilah yang bisa dilakukan Nadia, mengagumi dalam diam. Saat Nadia sudah mencapai puncak kegalauannya, seorang laki-laki bernama Fauzan datang ke dalam hidupnya. Nadia pikir, ia baru pertama kali bertemu laki-laki ini. Namun, ternyata Fauzan sudah mengenalnya sejak dua tahun lalu. Fauzan muncul begitu saja saat Agra menghilang menangani proyek dosen selama beberapa bulan. Fauzan bilang bahwa ia menyukai Nadia. Lantas, apa yang akan Nadia lakukan selanjutnya? Cover by : Diarra_design Follow me on Instagram : @NurulAyuHapsary

N_Ayu_Hapsary · Urban
Zu wenig Bewertungen
372 Chs

363. A Closer Plan

Suasana alun-alun kota di Minggu pagi tidak pernah lekang dari kata sepi. Fauzan dan Nadia juga turut berpartisipasi untuk meramaikannya. Mereka janjian untuk jalan-jalan di Minggu pagi sekalian untuk berolahraga.

Mereka sengaja bangun pagi-pagi dan pergi ke alun-alun kota pagi sekali untuk membuat suasana yang berbeda. Jika biasanya mereka berkencan seperti biasanya, hanya bergandengan tangan, kali ini mereka memilih untuk berkencan dengan hal yang tidak biasa.

"Apa kamu lelah?" tanya Fauzan pada Nadia.

"Sedikit," jawab Nadia dengan setengah terengah. Sama dengan Fauzan.

Mereka datang sekitar pukul enam pagi. Mereka sengaja datang pagi sebelum sarapan untuk melakukan lari-lari kecil dalam waktu yang cukup sebentar. Setelah itu, mereka berjalan beristirahat di bawah tempat duduk-duduk yang ada di dalam taman kota.

"Rasanya sudah lama tidak berolahraga ya? Baru saja bergerak sedikit sudah lelah sekali," kata Nadia sembari menyeka keringatnya.

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com