webnovel

Secret Love for Secret Admirer

Tak pernah terpikirkan, apa yang menjadi kesukaanmu aku juga menyukainya. Tanpa sadar, aku selalu menuruti nasihat dan perintahmu. Lama-lama, aku tahu artinya bahwa itu semua hanyalah sebuah keinginan agar diakui untuk menjadi lebih dari seorang sahabatmu. Aku, sebagai pengagum rahasia, yang menyukaimu secara diam-diam. (Nadia Naraya) Rasa simpati dan sebuah ketertarikan biasa. Itulah yang aku rasakan saat pertama kali melihatmu. Aku tak tahu sejak kapan rasa itu sedikit demi sedikit berubah menjadi rasa penasaran dan selalu ingin tahu tentangmu. Katakan saja, kalau ini adalah sebuah cinta rahasia untuk seorang pengagum rahasia. Lupakan perasaanmu darinya dan berbaliklah menyukaiku. (Fauzan Narendra) Nadia memendam perasaan pada sahabatnya - Agra - hampir selama enam semester terakhir sejak mereka bersahabat. Sayangnya, saat Nadia ingin mengungkapkan perasaannya, bertepatan dengan itu, Agra bercerita bahwa ia sudah memiliki kekasih. Nadia tidak bisa menghindar begitu mudah, karena ia terjebak di dalam satu proyek dengan Agra cukup lama. Inilah yang bisa dilakukan Nadia, mengagumi dalam diam. Saat Nadia sudah mencapai puncak kegalauannya, seorang laki-laki bernama Fauzan datang ke dalam hidupnya. Nadia pikir, ia baru pertama kali bertemu laki-laki ini. Namun, ternyata Fauzan sudah mengenalnya sejak dua tahun lalu. Fauzan muncul begitu saja saat Agra menghilang menangani proyek dosen selama beberapa bulan. Fauzan bilang bahwa ia menyukai Nadia. Lantas, apa yang akan Nadia lakukan selanjutnya? Cover by : Diarra_design Follow me on Instagram : @NurulAyuHapsary

N_Ayu_Hapsary · Urban
Zu wenig Bewertungen
372 Chs

323. Lie to Fauzan

Mika menaiki tangga dua di lantai atas kosnya. Setelah dia berada di atas, ia segera berjalan ke arah kamar Nadia. Dari Dean pintu masuk, Mika melihat Nadia yang berdiri di dekat jendela. Nadia melihat ke arah luar.

Mika memperhatikannya sejenak sebelum masuk ke kamar Nadia. Nadia bahkan tidak menyadari kedatangan Mika tadi. Setelah sekian detik, Mika baru masuk ke dalam kamar Nadia.

"Sampai kapan kamu melihatnya? Orangnya sudah pergi kan? Aku bahkan dengar suara motornya," mata Mika pada Nadia.

Nadia yang sedang fokus dengan papandangan di luar, jendelanya itu terhenyak. Ia segera berbalik melihat ke arah Mika. Tidak menyangka jika Mika sudah berdiri di dalam kamarnya dengan menyedekapkan kedua tangannya.

Nadia hanya menghela nafas panjangnya. Ia lalu berjalan mendekat ke arah Mika yang menatapnya dengan heran. Nadia berjalan dengan lemas.

"Nad! Apa kamu tidak berniat untuk mmenghidupkan lampumu?" tanya Mika pada Nadia.

"Hm..." balas Nadia begitu saja.

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com