Fauzan masih berdiri dan berpikir. Ia memegangi ponselnya, tapi ia tidak tahu harus bagaimana dengan ponselnya itu. Mika masih memperhatikannya.
"Sudahlah, Zan. Kalau kalian berdua hanya saling mementingkan egois, bukannya makin akan berujung dengan kata putus?" ujar Mika pada Fauzan.
"Tapi, bukankah Nadia sendiri juga seperrinyay tidak mau berbicara padaku?" tanya Fauzan.
"Ya. Kalau aku balik juga akan seperti itu. Kalau aku sedang berbicara pada Nadia saat ini, jawabannya pasti akan sama denganmu. Bukankah, saat ini kamu tidak mau berbicara padanya?" tanya Mika.
Fauzan masih bergeming. Ia tidak segera menjawab ungkapan Mika tersebut. Ia hanya bisa terdiam dan berpikir.
"Memangnya apa yang sedang kalian perdebatkan selama ini? Karena Sherly kan?" tanya Mika. "Kalau begitu, kenapa kalian tidak saling menurunkan ego masing-masing sih? Ini kan juga demi kelanggengan hubungan kalian bersama?"
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com