andine terbangun dari tidurnya, entah tidur atau memang dipaksa tidur oleh obat bius dari Alex. Kepalanya begitu sakit dan tubuhnya sangat lemah, rasa-rasanya andine seperti selesai di hajar oleh orang dengan sangat kasar. Bahkan untuk bangkit saja tubuh andine sangat lemas.
Lalu melihat bahwa di sampingnya ada Caca dan Drian yang masih pingsan dan belum bangun, andine memaksakan tubuhnya untuk bisa benar benar bangun. andine menarik nafasnya panjang, mencoba meraih tangan Caca dan menggoyangkan perlahan.
"Caca... Bangun Caca...". Kata andine dengan suara yang serak.
Namun Caca tetap tidak bangun, masih setia tertidur. ingin membangunkan Drian, namun Drian sangat jauh dari jangkauan tangan andine. Andine menyerah, tubuhnya di rebahkan lagi ke tempat tidur, Membiarkan pikiran yang terbang bebas menghiasi langit-langit ruangan ini. Andine tidak ingat kapan terakhir dirinya terbangun. Merasa bahwa sudah sangat lama tertidur.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com