"Baiklah jika memang kau benar benar tidak mengetahui siapa teman kencanmu, dan ya tentang permintaanmu. aku mengijinkan Drian untuk bercinta denganmu, kau mau kan Drian?". Caca hampir saja berteriak tidak terima dengan perkataan kakaknya. namun suara itu hanya tertahan di tenggorokan karena pada akhirnya Caca hanya memasang senyum palsu dan menatap wajah Drian.
Sungguh? sekarang Caca benar benar terlihat murahan jika sampai tidur dengan Drian, apa kakaknya sedang menguji kesungguhan hati Caca? apa kakaknya tetap ingin sebuah kebenaran dari perkataan Caca? jika itu yang kakaknya inginkan maka Caca akan memberikan apapun agar kekasihnya itu tidak terbongkar oleh kakaknya.
"Semua perintah, adalah Tugasku nyonya". ucap Drian dengan senyum, Caca ingin sekali merobek mulut Drian yang bisa-bisanya menerima perintah seperti ini.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com