Saat tiba di kasir, ia berebut dengan seorang pria jangkung berkulit putih, kumisnya yang jeripit tebal, Innes tidak mau mengalah karena merasa dirinya paling pertama tiba di kasir.
"Maaf, saya buru-buru sudah sore mau pulang," ucapnya, menyimpan baju diatas meja kasir.
"Saya juga buru-buru, mau pulang ke Purwakarta. Anda bisa tunggu tidak," cecar pria tersebut.
"Kok, anda jadi sewot begitu, saya udah minta maaf loh." Innes kekeuh dengan pendapatnya.
"Memang wanita nggak pernah mau salah," desis pria jangkung.
"Apa? Kenapa anda jadi bawa bawa wanita, kalian itu para pria egois," cibir Innes, tersenyum sinis.
"Pak, buruan itung dulu belanjaan saya," titahnya pada bapak tua yang berada di meja kasir.
"Lucu memang wanita itu, mereka yang salah tapi kebakaran jenggot sendiri." Pria jangkung berdecak sebal.
"Anda mau berantem apa gimana nih?" Innes emosi, tangannya ia taruh di pinggang. Matanya membulat lebar dan berdiri tegap.
"Ck, menyebalkan."
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com