"Belum tidur, Nduk? Udah malam, nggak baik buat kesehatan," tanya Kendra di balik pintu kemudian masuk.
"Nggeh, Yah. Alea mau tidur kok."
"Ya sudah, Ayah cuma mau lihat keadaanmu saja."
Tiba-tiba Ayah masuk dan duduk di sudut tempat tidur.
"Pacaran boleh, Nduk. Asal tahu batasan mana yang salah dan mana yang benar. Ayah percaya kamu sudah dewasa, jika memang kalian saling suka, lulus bisa langsung nikah," goda Kendra sambil mengusap rambut halus putrinya.
Alea merasa tersentil, di satu sisi dia ingin mengabulkan harap ayahnya. Namun, di satu sisi yang lain, perasaannya untuk Irul tidak bisa dibohongi. Alea ingin kepastian, tapi takut menjalani sebuah hubungan. Rasa sakitnya tentu berbeda ketika terikat status dengan yang tidak.
"Ya sudah, ayah keluar dulu. Ingat baik-baik, ya, Nduk. Ayah nggak marah kamu dekat dan berteman dengan siapa pun. Bahkan ayah sangat senang, ternyata putri ayah banyak teman," ucap Ayah dengan senyum yang berwibawa, kemudian keluar kamar.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com