webnovel

SC45 - When the Terra Falling Down

Bumi, tahun 2525 Masehi. Di masa itu kehidupan yang ada sudah sangat tidak terkendali. Kehidupan orang banyak tak lebih baik dari anjing jalanan. Seiring waktu, Bumi tak lagi bersahabat. Eksploitasi berlebihan menghancurkan semua hutan yang ada. Tanah tandus. Sungai mengering, danau menghilang, dan lautan tak lebih dari tempat pembuangan sampah raksasa di mana poluisi dan polutan bercampur baur menjadi racun mematikan. Teknologi memang sudah sangat maju, bahkan perjalanan antar bintang bukanlah sebuah kemustahilan lagi. Dan kala Bumi tak lagi bisa untuk ditinggali, para penguasa baru berbondong-bondong meninggalkan planet kelahiran mereka. Meninggalkan mereka yang tidak berdaya menunggu kematian datang menghampiri. Apakah Bumi akan benar-benar hancur? Lalu, bagaimana dengan nasib mereka yang tertinggal dalam perjuangan mencari keselamatan? Well, temukan semuanya di dalam cerita ini. Selamat membaca.

Ando_Ajo · sci-fi
Zu wenig Bewertungen
314 Chs

SARO

"Saya dengar di sana juga ada bar-bar khusus," timpal Quinn. "Apa itu benar, Cap?"

"Aku juga dengar begitu," sahut Kapten Dharma. "Di sana, tempat berkumpulnya semua kalangan. Menjadi semacam tempat hiburan dan bertukar informasi, itu yang aku tahu."

Meski begitu, sang kapten sendiri sejatinya tidak pernah mendatangi kapal angkasa besar bernama SARO itu. Kapal yang lebih mirip stasiun raksasa persegi delapan itu memiliki ukuran sepersepuluh dari ukuran pesawat SoF, lebih kecil dari pesawat induk Federasi tersebut.

Dan kenyataannya, berada di luar angkasa ini pun baru untuk pertama kalinya bagi Kapten Dharma. Sama, seperti kesemua awak pesawat SC-45 lainnya. Selain di ruang simulasi yang pernah mereka alami, lebihnya tidak pernah. Kecuali, Hyker seorang.

"Gimana menurutmu, Hyker?"

Laki-laki itu menyeringai tipis, geleng-geleng kepala menangapi pertanyaan dari Kapten Dharma itu. "Entahlah," ujarnya. "Mungkin saja begitu."

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com