"Saya dengar di sana juga ada bar-bar khusus," timpal Quinn. "Apa itu benar, Cap?"
"Aku juga dengar begitu," sahut Kapten Dharma. "Di sana, tempat berkumpulnya semua kalangan. Menjadi semacam tempat hiburan dan bertukar informasi, itu yang aku tahu."
Meski begitu, sang kapten sendiri sejatinya tidak pernah mendatangi kapal angkasa besar bernama SARO itu. Kapal yang lebih mirip stasiun raksasa persegi delapan itu memiliki ukuran sepersepuluh dari ukuran pesawat SoF, lebih kecil dari pesawat induk Federasi tersebut.
Dan kenyataannya, berada di luar angkasa ini pun baru untuk pertama kalinya bagi Kapten Dharma. Sama, seperti kesemua awak pesawat SC-45 lainnya. Selain di ruang simulasi yang pernah mereka alami, lebihnya tidak pernah. Kecuali, Hyker seorang.
"Gimana menurutmu, Hyker?"
Laki-laki itu menyeringai tipis, geleng-geleng kepala menangapi pertanyaan dari Kapten Dharma itu. "Entahlah," ujarnya. "Mungkin saja begitu."
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com