webnovel

SC45 - When the Terra Falling Down

Bumi, tahun 2525 Masehi. Di masa itu kehidupan yang ada sudah sangat tidak terkendali. Kehidupan orang banyak tak lebih baik dari anjing jalanan. Seiring waktu, Bumi tak lagi bersahabat. Eksploitasi berlebihan menghancurkan semua hutan yang ada. Tanah tandus. Sungai mengering, danau menghilang, dan lautan tak lebih dari tempat pembuangan sampah raksasa di mana poluisi dan polutan bercampur baur menjadi racun mematikan. Teknologi memang sudah sangat maju, bahkan perjalanan antar bintang bukanlah sebuah kemustahilan lagi. Dan kala Bumi tak lagi bisa untuk ditinggali, para penguasa baru berbondong-bondong meninggalkan planet kelahiran mereka. Meninggalkan mereka yang tidak berdaya menunggu kematian datang menghampiri. Apakah Bumi akan benar-benar hancur? Lalu, bagaimana dengan nasib mereka yang tertinggal dalam perjuangan mencari keselamatan? Well, temukan semuanya di dalam cerita ini. Selamat membaca.

Ando_Ajo · sci-fi
Zu wenig Bewertungen
314 Chs

Menunggu Momen yang Tepat

"Gue harap si Ryan bisa menemukan satu barang yang bisa digunakan untuk melacak keberadaan kita semua," ujar Naomi pada Cinnong di sela kegiatan mereka memetik buah apel yang besar-besar itu dari pohonnya.

"Yeah," angguk Cinnong. "Gue yakin, kok, Ryan pasti akan mencari celah untuk melakukan semua itu. Lagipula, ada Boris dan Yuma serta yang lainnya bersama dia. Pasti ada cara."

"Hei," tiba-tiba Fraya bergabung dengan Naomi dan Cinnong. "Apa di antara kalian ada yang bisa mengoprek alat-alat elektronik?"

"Kalau yang elu maksudkan itu," kata Naomi pula. "Adalah merampas alat komunikasi para petugas brengsek yang di sana, yeah! Gue bisa!"

"Naomi!" delik Cinnong yang tahu pasti apa maksud ucapan sahabatnya itu. "Berhentilah berpikir untuk melakukan hal-hal gila. Kita semua bisa celaka."

"Sorry," Naomi menyeringai mengendikkan bahu.

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com