```
"Mhm," jawab Fu Yunshen dengan acuh, "obat ini tahan lama, jangan khawatir, belum kadaluwarsa."
Ying Zijin memasukkan kotak bulat itu ke saku pribadinya tanpa mengucapkan sepatah kata pun.
Dia juga pernah membuat krim obat serupa sebelumnya, dan itu cukup merepotkan.
Umumnya, jika seseorang tidak mengalami beberapa cedera mematikan, seperti penetrasi hati atau patah tulang selangka, tidak akan ada kebutuhan untuk jenis krim ini.
Memikirkan ini, Ying Zijin menoleh ke atas dan memandang penuh pemikiran ke arah dada pria itu.
Dia sudah mengamati lengannya dan tidak melihat ada bekas luka.
Namun, lokasi lengan biasanya bukan tempat seseorang menerima cedera mematikan.
Pandangannya langsung, dan Fu Yunshen, yang selalu memiliki indera tajam, tentu tidak mungkin tidak menyadarinya.
Mata berbentuk buah persiknya melengkung ke atas saat dia tersenyum, "Teman Kecil, kenapa kamu menatap aku lagi?"
"Oh," Ying Zijin mengalihkan pandangannya, "karena kamu tampak baik."
"..."
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com