Beliau mengenakan seragam hijau tentara, dengan tujuh atau delapan lencana yang tersemat di sisi kiri dadanya.
Meskipun rambutnya putih seperti burung bangau dan wajahnya keriput, itu sama sekali tidak menyembunyikan aura tegas dan kejam yang mengitarinya.
Matanya tertuju pada Nyonya Mu, tajam seperti pisau.
Itu hampir terasa nyata, bahkan samar-samar mengandung niat membunuh.
Saat di medan perang, ketika Nyonya Mu bahkan belum lahir, bagaimana dia bisa bertahan dengan kehadiran yang mengintimidasi seperti itu?
Tangan Nyonya Mu bergetar, dan ponselnya jatuh, lupa untuk bereaksi.
Dia berdiri di sana seperti patung, tercengang, tidak bisa percaya pada orang yang telah dia lihat.
Ruang VIP yang Xiu Yan telah pesan adalah ruang VIP eksklusif tertinggi dari Dynasty KTV.
Itu sangat besar, sebanding dengan suite presiden di hotel bintang lima.
Selain kamar mandi dan kamar kecil, juga terdapat kamar tidur, ruang permainan papan, dan lain-lain.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com