"Aku ngantuk," ucapnya berlalu dengan salah satu tangan masih memegang tusuk daging.
"Apa kamu berencana mengunyah daging itu sambil tidur?" ujar Gu Yi yang melihat tingkah istrinya.
Seketika langkah Fu Xie Lan terhenti, ia baru menyadari bahwa daging itu masih berada dalam genggamannya.
Lagi, ia merutuki dirinya. Ia sebenarnya kenapa? Sedari tadi selalu saja melakukan hal yang tidak berguna dan berakhir dengan rasa malu.
"Bukan urusanmu," balas Fu Xie Lan enggan meletakkan daging itu. Bukan tanpa alasan ia menjawabnya seperti itu, karena jika ia sampai meletakkannya, hal itu akan membuatnya lebih malu lagi.
Gadis itu melanjutkan langkahnya menuju Hao tanpa memperdulikan pria mesum yang berhasil membuatnya salah tingkah.
Gu Yi terkekeh melihat tingkah gadis itu. Ia kemudian beranjak dan berjalan ke arah luar gua.
Keheningan kembali menguasai gua, hanya nyala api dan suara gemerisik dedaunan yang diterpa angin berasal dari luar.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com