"Apa maksudmu, Xie Lan? Ke sana? Ke mana?" tanya Xue Ning dengan alis berkerut.
"Ke balik bukit yang kamu lihat tadi," jawab gadis itu.
"Baiklah," balas Xue Ning, segera ia melompat ke atas tongkat sihirnya, diikuti oleh Fu Xie Lan.
Sementara yang lainnya juga melakukan hal yang sama.
Mereka melesat cepat di udara.
"Berhenti!" teriak Fu Xie Lan.
Mendaratkan kakinya di atas batu besar yang berada di bukit paling tinggi dari yang lainnya, kelima sosok berjubah biru dapat melihat dengan jelas wilayah yang sangat luas di bawah sana.
Beberapa tempat hanya dipenuhi dengan pepohonan kering, hanya tangkai dan dahan yang terlihat tanpa daun.
Dari posisi Fu Xie Lan berada, ia juga bisa melihat empat bagian wilayah yang dibatasi masing-masing sebuah tembok besar dan hutan, nampak memisah, pada kastil yang paling besar di masing-masing wilayah terdapat sebuah bendera yang berkibar pada puncaknya. Gadis itu menebak, bahwa kastil itu adalah kediaman keluarga utama dari setiap wilayah.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com