"Tidak Mungkin bukan? Jadi kakak buang jauh-jauh pikiran itu," ujar Xue Ning lagi.
Sementara di sisi lain, Xue Ying hanya terdiam tidak lagi membalas ucapan adiknya.
***
Pavilium Bulan.
Fu Xie Lan terbaring lemah di ranjang kamarnya, sejak di atas altar tadi, kepalanya tiba-tiba terasa berat, mual dan pusing kembali perlahan-lahan menggerogotinya.
Pikirannya kemana-mana ketika melihat bangkai gagak yang dikirimkan padanya. Ia sangat tahu apa arti dari isi peti itu.
Kematian, bangkai gagak seringkali disimbolkan dengan kematian. Itu berarti seseorang mengancam akan membunuhnya.
Tapi siapa?
Gadis itu belum memikirkannya terlalu jauh tentang siapa kira-kira dalang di balik pengirim peti itu dan ia sudah tidak bisa bertahan di atas altar lebih lama lagi.
Akhirnya ia mengundurkan diri terlebih dahulu, tentunya diikuti oleh Gu Yi. Sedang Sang Kaisar masih tinggal memberikan beberapa kata kepada para tamu yang hadir hingga acara benar-benar selesai dan semuanya bubar.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com