webnovel

Re Life In Anime World

Saya seorang otaku yang hanya suka berdiam diri di kamar sembari menonton anime terkadang melihat manga erotis. Aku mungkin seorang manusia yang gagal namun aku tetep berpendirian teguh pada budaya otaku ku ini, aku tak ingin keluar untuk sekolah ataupun berinterkasi, aku tidak ingin sama sekali. Orang tua ku bahkan sampai tak peduli lagi padaku, namun dibalik ketidak pedulian mereka, mereka masih lah orang tua yang sayang padaku, tak lupa setiap hari mereka menyisakan makanan untuk ku makan. Suatu hari aku menonton anime yang bercerita tentang kehidupan sosial, disitulah aku menonton dan menonton hingga aku merasakan hatiku bergejolak. "Mengapa diriku menjadi seorang pecundang seperti ini? Aku harus mengubah hidupku ini!" Aku berlari keluar kamar untuk mengatakan kepada orang tua ku bahwa diriku akan berubah, namun naas aku tersandung plastik makanan ringan dan menghantam lantai kamar dengan kepala terlebih dahulu. Pandangan ku kabur, saat ku sentuh dahi ku darah terlihat di tangan ku, saat itu pula Tuhan mengambil nyawa ku. #jika ada kata yang kurang tepat, segara komen agar cepat di perbaiki dan kalian bisa lebih enjoy dalam membaca cerita ku

U_ardi · Anime und Comics
Zu wenig Bewertungen
273 Chs

104.) Tangis Haru+ka

Aku mendapatkan telepon dari Saki

"Halo ada apa Saki chan?" tanya ku

"Haruka kun, dimana kamu menyembunyikan condom yang kamu beli?"

"Memangnya ada yang ku sembunyikan?"

"Itu yang kamu taruh di dapur dekat makanan Hachan"

"Itukan kamu yang taruh Saki chan, kamu kan yang ada ide untuk sewaktu waktu jika ingin bermain di lain tempat"

"Eh, bukannya kamu yang punya inisiatif?"

"Bukan, coba ingat ingat tepatnya 2 minggu yang lalu"

Saki mencoba menggali memorinya dulu

"Hehe jadi malu aku" ucap Saki

"Memangnya tidak kamu pindahkan ketika ibu menginap di rumah?"

"Tidak, aku lupa"

"Hadeh, lalu ini kamu bilang sebab ketauan ibu?" tanya ku

"Lebih parah, Rin chan yang menemukannya"

"Astaga Saki kamu teledor, bagaimana jika Rin chan mengira itu permen!"

"Ya memang Rin chan mengira itu permen, tapi untungnya belum sampai di buka"

"Hmmm, coba cari lagi dimana kamu menyimpanya, taruh semuanya di lemari kamar kita"

"Oke, tapi selain itu ada di mana lagi ya?" tanya Saki

"Di bawah dudukan sofa sudah kamu ambil?"

"Belum"

"Di laci bawah ruang tamu sudah?"

"Belum"

"Di kantung jaket ku"

"Belum juga"

"Hmmmm segera bereskan aku tak ingin malu jika bertemu ibumu"

"Sudah di situ saja tapi?"

"Iya hanya di 3 tempat itu selain di kamar kita"

"Oke akan ku bereskan sekarang"

.

Sebelumnya jam 6 petang, sesudah makan malam kami pemain Karasuno berdiskusi tentang strategi besok.

"Sebelumnya sensei akan katakan, pertandingan besok adalah 5 set, 4 set 25 poin, lalu jika lanjut ke set 5 hanya 15 poin, stamina dan fokus akan berpengaruh banyak di match kali ini, jadi sensei tidak berharap banyak kita bisa memenangkan 3 set langsung, sensei akan buat permainan tarik ulur, karena kedua tim sama sama kuat" ucap Ukai sensei

"Uwaaa sensei mengatakan kita kuat" ucap Hinata dengan muka bahagia

"Diam dulu Hinata" ucap Takeda sensei

"Baik sensei" balas Hinata lalu duduk tegak lagi

.

"Kita habis habisan set pertama, sensei akan masukan Haruka di set ke dua, jadi Tanaka inilah waktumu bersinar, gunakan kesempatan sebaik mungkin" ucap Ukai sensei sambil melihat ke arah Tanaka

"Baik sensei!" teriak Tanaka

"Sensei apa Shiratorizawa tidak main habis habisan di set ke pertama?" tanya ku

"Mungkin ya mungkin tidak, intinya kita fokuskan membuat Ushijima kelelahan di set ke pertama, jika memang maka itu baik namun jika kalah kita akan balas di set ke dua"

"Sensei apa aman main seperti itu?" tanya Daichi sebab ia pikir lawan mereka itu berat sehingga lebih baik main total dari awal hingga akhir

"Tentu saja berisiko, tapi inilah jalan terbaik, manusia itu punya batas kelelahan sendiri sendiri, jadi jika kalian kelelahan langsung mengkode sensei, agar langsung sensei gantikan, ingat batas! Ini hanya permainan yang memperebutkan kemenangan semata, diri kalian lebih utama jangan lupakan juga ini hanya olahraga, jadi sehat yang utama"

"Sensei apa Shiratorizawa kira kira akan memainkan strategi yang sama?" tanya Suga

"Tentu saja, tidak ada pemain aktif yang bisa bertahan selama 5 set penuh, kalian tentu tau bukan tekanan saat di dalam dan di luar garis itu sangat berbeda"

Kami paham maksudnya, sebab tekanan mental di dalam garis memang besar, walaupun tanpa penonton sekalipun, asal yang kami lawan kuat pasti ada tekanan tersendiri yang akan membuat kuta grogi dan akhirnya kehilangan fokus.

"Kami paham sensei!" balas kami

"Baiklah diskusi selesai, jika ada yang kurang jelas tanyakan pada sensei di ruangan sensei tentunya"

"Baik sensei"

"Sebelumnya sensei ada sedikit info, bahwa beberapa murid SMA kita akan datang mengunjungi kita sebagai bentuk dukungan, lalu ada beberapa guru dan kepala sekolah, jadi sensei harap kalian menyapa mereka sebelum pertandingan" ucap Takeda sensei

"Waahhhhhhh" ucap 4 gemblung (Tanaka Nishinoya Hinata Kageyama)

"Baik sensei kami akan menyapa mereka, kira kira mereka sampai jam berapa?" tanya Daichi

"Jam 9 pagi kira kira"

"Oke"

.

Jam 8 malam di penginapan.

Di ruangan kumpul.

"Oi ayo main ps lagi" ajak ku

"Jangan main main Haruka kun, besok match penting sebaiknya kita tidur lebih awal" ucap Suga

"Benar lah aku sampai bergetar ini tangan ku" ucap Hinata

"Yahh kalian tidak seru, jika menghadapi match keras itu kita harus menghilangkan beban sebelum bertanding"

"Sudahlah Haruka, mereka tidak mau main, jadi ayo main bersama ku" ucap Yachi

"Maaf tidak jadi kalau begitu, aku tidak mau kalah melulu" ucap ku lalu pergi keluar penginapan

"Ehhh ya sudah aku main sendiri dengan Kiyoko san" ucap Yachi

"Maaf Yachi, aku juga mau tidur duluan" balas Kiyoko

"Ehhhh, kenapa sih!!"

"Mau kemana Haruka?" tanya Takeda sensei yang ternyata menunggu di luar

"Mau jalan sebentar ke mini market"

"Baiklah mari sensei temani"

"Eh tidak usah sensei, minimarket nya juga dekat kok"

"Sensei khawatir kamu akan berbuat aneh aneh"

"Aneh gimana coba?" tanya ku

"Ya seperti kembali ke Osaki"

"Tentu saja tidak sensei"

"Pokoknya sensei antar kamu, habis beli barang langsung kembali ke sini, jika mau bermain ada waktunya yaitu selepas pertandingan besok"

"Hmm baik sensei mari ikut dengan ku"

Sensei ikut berjalan dengan ku, jarak minimarket kira kira hanya 200 meter dari penginapan kami.

Di minimarket aku membeli kitkat dan beberapa makan ringan lain.

"Sensei mau beli sesuatu?" tanya ku

"Tidak usah, sini belanjaan mu biar sensei bayarkan"

"Eh sensei yakin?" tanya ku sedikit kaget

"Iya, berikan sini kamu beli sebanyak ini juga untuk yang lain bukan?"

"Tentu saja"

"Maka dari itu biar sensei bayarkan"

"Oke terimakasih Takeda sensei" ucap ku

"Tentu"

Setelah belanja kami langsung kembali ke penginapan, Takeda sensei sunggu tidak memberiku ruang untuk jalan sendiri.

Sesampainya di penginapan ku bagikan makanan ringan pada yang lain, tapi untuk kit kat ya ku makan sendiri.

.

Hari Senin 6 Juli, pukul 8.30 pagi.

Kami bersiap untuk pergi ke gedung olahraga Sendai, tapi sebelumnya kami juga berdoa agar mendapatkan kelancaran dan kemenangan dalam pertandingan kami nanti.

"Karasuno!!!!" teriak Daichi

"Goooooo!!!"

"Fight!!!!!"

Jam 9 kami menyapa siswa dan siswi yang mendukung kami, kebanyakan dari klub atletik, ternyata mereka memutuskan berangkat ke Sendai tanggal 6, lalu ada beberapa anggota klub lain yang gugur seperti klub voli putri, Tennis lapangan.

Note : Atlet Karasuno yang sudah lolos Nasional antara lain :

- Renang 100 meter putra gaya kupu kupu

- Renang 100 meter putra gaya bebas

- Renang 100 meter putra gaya punggung

Ketiganya di ambil orang yang sama.

- Renang estafet 400 putra beregu beda gaya, siswa 100 meter tadi juga ikut di sini

- Renang 400 meter putri single, gaya bebas

- Renang 200 meter gaya bebas putri

- Bulutangkis single wanita

- Bulutangkis ganda wanita

- Bulutangkis ganda putra

- Kumite karate putra kelas -55 kg, (Ayumu)

- Kumite karate putra kelas -65 kg

- Kumite karate wanita kelas -53 (Nagatoro)

- Kumite karate wanita kelas -58 (Ryouka, pacarnya Ayumu)

- Seni karate wanita

- Seni beregu wanita

- Panahan beregu putra

.

Jam 9.15 pertandingan wanita di mulai antara SMA Niiyama dengan SMA Ookami.

Penonton kali ini super sekali banyak, seluruh tribun penuh, kami tim yang akan menonton saja hanya bisa menonton dari bawah tribun.

Pruitt

Jumping Servis, pukulan keras dari Setter Niiyama memulai pertandingan set pertama.

Libero musuh berhasil menerima dengan sempuran.

Bless

Boom!

"Whuoooooo!" teriak penonton karena melihat spike cepat dari pemain Ookami yang membuahkan poin tersebut

.

Pemain Ookami sungguh memberikan kejutan bagi kami penonton, hingga menit ke 18, mereka bisa unggul 19 - 15 dari Niiyama, padahal mereka bukan unggulan yang akan di gadang akan masuk Nasional seperti kami.

"Kurasa Niiyama salah strategi, mereka terlalu fokus pada penyerangan sementara Ookami fokus pada counter attack, sehingga serangan Niiyama banyak yang gagal" analisis dari Ukai sensei

Kami hanya mendengarkan tidak berani mengkomentarinya.

6 menit berselang, set pertama usai dengan kemenangan Ookmai, 25 - 21

.

Set ke dua Niiyama berusaha keras untuk mendapatkan set ini, spike keras dan keras mereka layangkan, 31 menit pertandingan, Niiyama berhasil memenangkan set ini 28 - 30

.

Set ke tiga Ookami sudah kelelahan, banyak pemain inti yang di tarik, akhirnya Niiyama malah berbalik unggul set 2 - 1, dengan skor set ke tiga adalah, 25 - 18

.

Set ke empan Niiyama bertarung habis habisan lagi, pertandingan selama 34 menit, dengan skor 31 - 29, Ookami memenangkan set ke 4

.

"Huh huh, mereka tangguh" ucap Konaka yang kelelahan

"Kalian jangan menyerah, kita di tahta ratu jangan sampai kalah!" teriak Kapten tim menyemangati rekannya

.

Set ke 5 di mulai, pertandingan 15 poin.

Kedua tim tidak lagi barbar melainkan berhati hati, sebab match poin sedikit, kesalahan satu saja sangat merugikan tim.

Tapi tetap saja jika ada peluang serangan, pasti kedua tim akan selalu memanfaatkan dengan baik.

Boom!

.

Boom!

.

Spike keras dari kedua tim menggema di gedung ini, kami para pemain putra yang melihat sungguh ngeri juga.

Penonton saling teriak mendukung tim jagoanya agar bisa menang.

14 - 13

Kunggulan untuk Niiyama

Konaka melakukan jump serv.

Boom!

Pendukung mereka ingin bola itu masuk, namun pendukung Ookami ingin bola itu keluar dan membuat poin untuk tim Ookami.

Blarr

Bola mengenai net.

"Yosh!" teriak pemain Ookami karena poin untuk mereka secara percuma

14 - 14

Permainan memasuki masa Duice.

.

Ace SMA Ookami melakukan jump serv

Boom!!

Bola menukik tajam ke pemain bertahan samping kanan Niiyama.

Bless!

Bola meleset dari tanganya dan memantul keluar.

"Yoshaaaa!" teriak wanita ace itu

Penonton Ookami jadi riuh, sebab satu poin lagi tim dukungan mereka menang.

Ace melakukan servis lagi.

Boom!

Jump serv, naamun libero Niiyama berhasil menempatkan posisi jatuhnya bola terlebih dahulu.

"Maeko!" teriak Ace Niiyama

Maeko melakukan toss.

Boom!

Pukulan sangat keras dari ace Niiyama berhasil menerobos bloker Ookami, poin untuk Niiyama!

15 - 15

Permainan kembali memasuki masa duice.

.

16 - 15, spike 3 m Konaka tidak dapat di tahan libero Ookami

16 - 16, Ace Ookami melakukan spike 3 m juga

16 - 17, Servis dari setter Ookami gagal di terima pemain bertahan Niiyama

17 - 17, Niiyama berhasil menyamakan kedudukan, sebab kesalahan pemain Ookami

18 - 17, Niiyama unggul sebab spike Ookami berhasil di blok.

.

Ace Niiyama mundur ancang ancang.

Bola di lempar ke atas.

Boom!

Jump serv keras.

"Hoaaaaaaa!" terak acenya saat memukul seakan melepas semua tenaganya

Blaaar!!

Bola di terima pemain bertahan Ookami, namun pantulannya masih tinggi dan jauh ke belakang.

Pemain lain segera mengejar agar bola tetap hidup.

"Sampai!!" teriaknya

Boom!

Bola mengenai tangannya dan masih hidup.

Boom!

Bola di pukul pemain ke dua yang mengejar bola dengan pasing bawah.

"Chance ball!" teriak pemain bertahan Niiyama karena bola mengarah padanya.

Kedua pemain Ookami segera kembali ke lapangan.

Bola di opernya ke Maeko.

Bola di toss.

"Serangan sinkron!" teriak ku

Semua pemain Niiyama maju ke depan hanya satu yang di tinggal di belakang.

Pemain Ookami segera bertindak sebagai read bloker, melompat tinggi.

Boom!

Ace Niiyama spike 3 meter

Bloker salah menebak.

Blesss!

Bola jatuh di lantai antara pemain tengah dan sampai kanan belakang.

.

Pruitt...

Pertandingan berakhir, kemenangan untuk Niiyama, SMA Ookami menundukan kepala dan menangis.

"Yoshaaaa!" teriak pemain Niiyama

Penonton netral memberikan tepuk tangan pada kedua tim, karena sungguh itu pertarungan yang menengangkan.

"Huh itu sangat keren!" teriak Tanaka dan Nishinoya

"Epic match" ucap ku

"Benar sekali, kedua tim dari awal tidak mau melepas set, sungguh permainan yang keren" ucap Daichi

2 jam 40 menit pertandingan mereka lakukan, membuat pertandingan kami di undur sampai jam 1 siang nanti.

Sebelumnya tadi jam 10 kami sudah makan siang, Ukai sensei sudah mengira hal ini akan terjadi.

Note : Atlet di anjurkan makan 2 jam sebelum pertandingan, atau 1 jam sebelum pertandingan.

Jam 12, penonton masih setia menunggu pertandingan jam 1 nanti, mereka kebanyakan sudah membawa makanan dari luar sebelumnya.

.

Jam 1 siang, kami memasuki lapangan satu persatu, seperti saat semi final.

Di tribun banyak tim voli putra yang telah gugur melihat pertandingan finak ini.

"Akhhhh semakin di pikirkan semakin aku kesal!!" teriak Oikawa karena masih tidak terima kekalahannya

"Kenapa tidak terima, mereka hebat jadi wajar saja" balas Iwaizumi

"Seharusnya set ke dua kemarin kita bisa mengambilnya!!"

"Kamu mau menyelahkan libero kita?"

"Ya memang, dia terlalu ragu ragu padahal sudah menit krusial malah di biarkan bolanya"

.

Setelah pemain kami masuk, giliran Shiratorizawa.

Pemanasan sebentar sambil tunjuk gigi kekerasan spike.

Boom!

Boom!

.

Jam 1.15 pertandingan antara elang dan gagak di mulai.

Pruitt!!

Boom!

Jump serv Kageyama langsung menargetkan Ushijima sedekat mungkin, agar ia yang menerima bola pertama.

Blar!

Bola di terimanya dengan baik, bola memantul ke setter.

.

Bola di tosskan pada Ushijima langsung.

Booom!

Pukulan keras, membentuk blocker kami yaitu Asahi Kageyama dan Kazuhito

"One touch!" teriak Kageyama

.

Bola di kejar Hinata.

"Kageyama cover!" teriak Hinata

Kageyama berjalan mendekati tempat jatuhnya bola dari Hinata.

Blomm

Blarr!!

Quick Tanaka langsung membuat bola membentur lantai musuh.

"Yoshaa!" teriak Tanaka

"Nice spike botak!" teriak kami di bangku cadangan

.

Servis dari Kageyama lagi.

Boom!

Bola mengarah pada pemain bukan libero.

.

"Yosh!" teriak Kageyama karena bola gagal di terima oleh Goshiki (Yang berniat jadi ace setelah Ushijima)

2 - 0

"Don't mind, kita jalankan rencana b" kode dari Soekawa

"Sialan kenapa Haruka malah di cadangkan" pikir Soekawa

.

Kageyama melakukan jump serv.

Boom!

Bola sekali lagi menukik tajam namun mengarah pada Hayato Yamagata sang libro, bola dapat di terima dengan sempurna.

"Kenjiro!" teriaknya

Kenjiro si setter segera mengejar tempat jatuhnya bola.

"Oper padaku" ucap Ushijima namun dengan kode badan bersiap melakukan spike monster

"Haha sepertinya Ushijima senpai sudah serius" pikir Kenjiro

Bola ia tosskan kembali padanya.

Boom!

Blar!

Bola di blok Kazuhito namun tangan nya tidak kuat menahan, bola masih mengarah ke belakang.

Boom!

Bola menyentuh lantai dengan keras.

"Astaga sudah mulai memanas ya" pikir ku saat melihat

"Whoaaaa!" teriak penonton karena melihat spike keras itu

2 - 1

.

Servis berganti tempat, giliran setter Shiratorizawa.

Servis atas biasa ia lakukan.

Bola di terima baik oleh Daichi.

"Kageyama cover" teriak Daichi

"Baik" balas Kageyama

Bola di tosskan pada Asahi.

Asahi melompat di barengi dengan bloker mereka.

Boom!

Blar!!

Giliran Shiratorizawa yang di permalukan sebab pukulan Asahi tetap menembus bloker dari Soekawa dan Ushijima, lalu membentur lantai dengan keras.

3 - 1

"Yoshhaaaaa!" teriak Asahi menunjukan dia adalah ace tim yang asli

"Wow bukan abal abal lagi ya Asahi senpai itu" ucap ku

"Dia berlatih lengan agar pukulannya keras asal kamu tau" ucap Suga

"Ya itu memang aku yang menyarankannya" ucap ku pada Suga senpai

"Oh benarkah?"

"Iya, bahkan Asahi san memberikan aku tips dan triknya" ucap Ennoshita

"Nice Haruka kun!" ucap Suga sambil menunjukan 2 jempolnya

.

Pertandingan telah berlangsung selama 23 menit, skor sementara adalah 22 - 15, keunggulan untuk tim Karasuno

"Haruka masuk gantikan Hinata servis" ucap Ukai sensei

"Baik sensei" balas ku

Note : Ukai sensei mengubah strategi sejak poin 15, karena ia lihat pemain inti bisa mengimbangi permainan Shiratorizawa.

Aku lapor ke wasit pengganti pemain.

"Selesaikan" ucap Hianta

"Tentu" balas ku

.

"Beginilah baru gawat" pikir Soekawa dan Reon (Reon yang item potongan undercut)

"Fokus!" teriak Hayato menyemangati dirinya

.

Aku mundur ancang ancang.

Kali ini aku tidak menantang libro melainkan menantang Ushijima langsung.

Pruitt

Bola ku lempar ke atas.

Aku berlari lalu melompat tinggi.

Boooom!

Bola gepeng saat ku pukul.

Bless!

Bola melesat tajam ke samping kiri Ushijima.

.

Blarr!

Bola di terima Ushijima namun gagal dan bola memantul keluar lapangan.

Aku mengangkat tangan kanan ku sambil menggenggam.

"Nice serv Haruka!" teriak Asahi

.

"Sialan, mereka terlalu mengincar Ushijima!" pikir Konjiro dan Reon

"Pelatih bagaimana ini?" tanya asisten

"Kita lepaskan set ini"

"Baik pelatih"

.

Servis kedua ku kulakukan hal yang sama dan masuk dengan mudah.

Servis ke tiga.

Aku mundur lagi.

Ku lempar bola ke atas, ku lihat libero bersiap bergerak ke arah Ushijima.

Aku melompat.

.

Boom!

Float serv ku lakukan, pemain musuh terkecoh semua, bola gagal di selamatkan bahkan untuk Soekawa sekalipun.

25 - 15

"Yoshhaaaaa!!" teriak kami akan kemenangan set pertama

Istirahat 10 menit, di Tim Karasuno

"Tanaka, tolong kamu pertahankan spike mu, ganti tempo dari 0 sampai 2"

"Baik sensei"

"Hinata kamu sudah bagus pertahankan"

"Asahi, kamu bisa melakukan spike keras lagi?"

"Kurasa agak susah sensi biarkan lengan ku istirahat sejenak"

"Baik, set ke dua kamu di gantikan oleh Haruka"

"Kazuhito jarimu sudah baik?"

"Maaf sensei masih sakit"

"Tidak masalah, penyelamatan mu sudah banyak, biar Tsukishima yang gantikan tempat mu dulu"

"Baik sensei"

"Baiklah yang lain tetap sama, mari berjuang menuju nasional!"

"Karasuno!!!"

"Fight!!"

.

Tim inti masuk lapangan dulu, sebelum wasit memulai pertandingan, aku langsung menggantikan Asahi.

Penonton bersorak padaku, sepertinya mereka menantikan pertunjukan keras dari pertandingan set ini.

"Astaga sudah seperti singa yang di lepas dari kandang saja" pikir Hiyori yang melihat dari live streaming

Note : sekarang semua kelas kosong pelajaran di gantikan mendukung voli di layar proyektor.

Hiyori berada di kelas 10, 5.

.

Permainan di mulai, servis keras langsung aku lakukan kembali.

Booom!

Bola masuk dengan mudah lagi.

Booom!

Bola masuk

2 - 0

Servis ke tiga tertahan libero namun tetap saja poin untuk kami, sebab penyerang utama bukan Ushijima, bloker kami bisa mematahkan serangan musuh.

3 - 0

Servis ke 4 ku di baru di patahkan oleh poin dari Ushijima yang melakukan spike 3 m.

3 - 1

.

Shiratorizawa memulai serangan balik, perlahan namun pasti mereka akhirnya memimpin di menit ke 17, skor saat ini 16 - 17.

Aku juga kualahan menghadapi spike monster Ushijima, dia pun sama juga kualahan menghadapi spike dariku.

9 menit berserang.

Permainan memasuki masa duice.

24 - 24

Poin bergantian, karena kedua tim balas membalas serangan.

25 - 24 spike keras ku menembus bloker Soekawa dan masuk

25 - 25 spike Ushijima gagal di tahan Nishinoya walaupun sudah ku blok

26 - 25 servis Kageyama berhasil masuk

.

Kageyama bersiap melakukan servis ke dua

"Semangat!" teriak penonton kami di teribun ataupun di sekolah

Bola di lempar.

.

Boom!

Bola keras, namun bisa di terima libero dengan baik.

Setter mentoss bola ke Ushijima

"Satu dua! Lompat!" ucap Tsukishima

Boom!

.

Spike menyamping mengarah pada Daichi,

Baamm!

Bola terselamatkan.

"Kageyama cover!" teriak ku

Kami semua langsung maju ke depan.

"Astaga kita kalah lagi di set ini?" pikir Soekawa saat melihat akan terjadi serangan sinkron

Kami lompat bersamaan.

Bola sudah di lempar oleh Kageyama

Boom!

Tanaka mengeksekusi poin terkahir di set ke dua itu.

Pruitt.....

"Yoshaaaa!!!" teriak kami

Set kedua kami rebut dengan susah payah.

"Yoshh!" teriak Ukai sensei senang

Takeda sensei sudah bergetar seakan akan kemenangan di depan mata, pendukung kami pun sama.

Istirahat 10 menit.

Set ke tiga aku di keluarkan di gantikan oleh Ennoshita, Daichi keluar di gantikan Kinnoshita, Nishinoya di ganti Raiki.

Jika orang berpikir itu pemborosan set bisa di anggap benar karena kami berniat melepaskan set ini, Ushijima sudah main 2 set, jika set ke 3 tetap di mainkan set ke 4 kemungkinan ia akan di cadangkan, Ukai sensei mengambil celah itu dengan berani mengambil risiko mengganti 3 pemain langsung, agar di set ke 4 pemain inti bisa total dalam pertandingan.

10 menit berlalu, set ke 3 di mulai.

Seperti yang di rencanakan Shiratorizawa memakai semua pemain intinya.

Tugas tim kami adalah melelahkan jadi jika bisa sampai duice.

Entah kesurupan apa sampai menit ke 17 ini Ennoshita malah mendominasi dengan pukulan keras setiap kali ia melakukan spike, dari 9 kali spike, ia berhasil mencetak poin 7, Ushijima saja baru mencetak 6 poin.

17 - 15

.

Pertarungan keras di udara kembali terjadi antara Ushijima dengan bloker kami

Boom!

Bola gagal di tahan dan membuat poin untuk musuh.

"Maaf" ucap Tsukishima

"Don't mind!" teriak Daichi dari bangku cadangan

17 - 16

Pelatih musuh belum ada niatan mengganti pemain, sebab ia ingin mendapatkan set ini, sebelumnya ia berpikir mudah karena lawannya adalah pemain cadangan Karasuno, tapi sayang pikirannya salah, sebab kami adalah gagak dan gagak itu kuat jika bersama sama.

Pertandingan sudah 35 menit, poin sekarang adalah 35 - 36, keunggulan untuk Shiratorizawa.

Namun sayangnya Ennoshita tidak mau mengalah, ia berhasil menyamakan kedudukan kembali menjadi 36 - 36 dengan spike kerasnya.

"Haruka gantikan Hinata, menangkan set ini" ucap Ukai sensei

"Baik sensei!" teriak ku

Dengan masuknya aku slot pergantian pemain sudah kami habiskan, sementara Shiratorizawa belum mengganti pemainnya.

Aku menggantikan Hinata sebagai pemukul servis.

Pelatih Shiratorizawa sudah pasrah jika memang kalah, karena ia kalah dalam skill kami, pemain bertahan sudha terbiasa pukulan keras, jadi serangan keras bukan jadi kunci kemenangan untuk musuh.

Pruitt..

Bola ku lempar.

"Hoaaaaa!!!!" teriak ku saat memukul bola dengan jump serv

Pow!!

Bola menyentuh lantai musuh dengan cepat.

"Whoaaaaaa!!!" teriak penonton dan seluruh tim Karasuno

142 km/jam

Angka di monitor merusak rekor dunia servis terkeras di dunia.

Aku yang melihat pun jadi kaget, karena pukulan memang ku lakukan sekuat tenaga, tapi tidak pernah terpikirkan melampau rekor dunia.

Tapi sayangnya, kecepatan itu tidak bisa di anggap memecahkan rekor karena kami hanya bertanding di tingkat provinsi.

Tetapi komentator terus berteriak rekor pecah rekor pecah, kurasa rekor turnamen musim panas yang pecah.

Penonton segera memfoto angka di monitor itu, mereka tak ingin melupakan kenangan itu, jarang jarang pertandingan SMA bisa menembus angka di rekor nasional, apalagi rekor dunia seperti sekarang.

Aku menggenggam kepalan lalu mengangkat tangan kanan ku ke atas, menunjukan tangan ku masih kuat.

Di kelas.

"Mouuu! Haruka kun sangat menarik perhatian!" Saki ngedumel sendiri

"Keren!" teriak seluruh siswa di kelas ku

"Hebatnya, tangannya di lapis apa itu" pikir Hiyori

.

Servis ke dua ku lakukan.

Pruitt..

Bola ku lempar ke atas lagi.

"Hoaaaaaa!" teriak ku melepaskan spike keras lagi

Bam!

Bola memyentuh lantai lagi tanpa bisa di tahan pemain Shiratorizawa.

Pruitt...

143 km/jam

Kembali ku kejutkan penonton.

Penonton kembali riuh sebab penutupan set ke 4, penutupan pertandingan final, dan penutupan turnamen voli putra di tutup dengan kejutan.

Pemain Shiratorizawa menundukkan kepala karena kekalahan memalukan ini, kalah 3 set sekaligus, mereka yang di gadang dengan kekuatan tiap individu harus di tekuk lutut oleh tim Karasuno yang tahan akan gempuran.

Kami menangis haru, pertarungan selama 5 haru kami akhirnya berakhir dengan kemenangan menuju nasional.

Para pemain mendatangi ku lalu memeluk ku, bahkan pelatih juga, minus manager tapi.

"Nice serv Haruka! akhirnya kita bisa sampai nasional!!" teriak Daichi sambil menangis

"Nice nice nice, kamu hebat Haruka, akhirnya aku punya pacar!" teriak Tanaka

"Wahh si botak ada pacar ya" ucap ku

"Hahahah" tawa kami bersama

.

Di tribun yang di tempati Aoba Johsai

"Sungguh rusak, apa bisa ya kita menang dari mereka pada seleksi inter high nanti" ucap Iwaizumi

"Tenang saja, pemain kita juga keras, kita pasti bisa, ayo kembali dan latihan" ucap Oikawa

"Mau latihan gimana, tanggal 15 kita ujian senpai" ucap adik kelasnya

"Eh, eh, secepat itu!" ucap Oikawa

"Memang secepat itu senpai!"

.

Tim dari prefecture lain yang melihat live stream sungguh kaget dengan angka kecepatan servis itu.

"Aku tidak sabar bertemu dengan si nomor 10 dan 27 itu" ucap raksasa kecil dari Kamomedai

"Mercy" ucap duo Miya

"Lawan yang tangguh ya" ucap Sakusa

Next..