webnovel
#ACTION
#ROMANCE
#SYSTEM
#R18
#COMEDY
#WEAKTOSTRONG
#HAREM
#OVERPOWERED

Psychopathic Love

“Apakah kamu menyukai aroma darah ini." ucap Alena dengan senyumnya yang penuh hingga membuat satu keluarga itu menjadi merinding ketakutan. Alena mengabadikan momen ‘menyenangkan’ itu dengan memotretnya melalui kamera hp. “Kenapa kalian takut?, hei this’s party!!." sambung Alena riuh. “LO GILA!." bentak salah satu anggota keluarga itu. “Heiii, bukannya semua orang akan menggila jika sedang berpesta!," jawab Alena enteng dan mengambil segelas wine. “Ah sudahlah, baiknya kita hentikan permainan ini. Aku sangat menyukai aroma darah anak laki-laki mu itu," ucap Alena sambil menunjuk satu korbannya. “Tapi aku belum puas," sambung Alena tanpa menghilangkan senyuman penuhnya. °°°°°°°°°°°°°°° Alena Sasyana, seorang gadis yang dianggap hampir sempurna oleh semua orang terlebih lagi di mata laki-laki, namun berbeda jika di mata keluarganya ia tak dianggap lebih dari sebuah aset berharga. Pernyataan yang ia terima saat masih duduk di bangku TK membuatnya mengerti tujuan hidupnya. Ia akan bergerak layaknya sebuah boneka, ia mampu memasang topeng yang tebal hingga tak ada satu orangpun yang mampu mengenalinya 100%. Ia menutup cahaya yang ingin masuk ke kehidupannya, namun akankah semua cahaya itu gagal? Atau kelak ada cahaya yang mampu menembus masuk ke kehidupannya?.

Meisy_DS · Urban
Zu wenig Bewertungen
236 Chs
#ACTION
#ROMANCE
#SYSTEM
#R18
#COMEDY
#WEAKTOSTRONG
#HAREM
#OVERPOWERED

Sekotak Roti Tawar

°

°

°

Alena berlari kencang melewati ratusan siswa-siswi yang memenuhi koridor, ia ingin pergi ke perpustakaan untuk meminjam sebuah buku. Sesampainya ia di depan pintu perpustakaan ia langsung melepaskan sepasang sepatunya dan menaruhnya di rak sepatu kemudian ia masuk ke dalam perpustakaan. Ia mendekati rak yang penuh akan buku anatomi, ia menempelkan jari telunjuknya dan menggerakkan jari itu untuk menyusuri tiap judul buku-buku tersebut.

"Anatomi, penjelasan beserta gambar terlengkap." ujarnya membaca judul buku tersebut dan mengambilnya.

Ia mendekati meja pengawas perpustakaan dan menyodorkan bukunya, kemudian ia menyerogoh saku roknya dan memberikan kartu perpustakaannya.

"Kembalikan lagi bukunya setelah 3 hari kedepan ya, Alena." ujar guru itu sambil tersenyum dan mengecap sebuah kertas yang kemudian ia berikan kepada Alena. Kertas itu berisi tanggal Alena meminjam buku dan tanggak Alena harus mengembalikan bukunya.